Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun durasi puasa Ramadhan tidaklah sama di setiap negara. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor geografis dan posisi matahari yang memengaruhi panjangnya siang dan malam di berbagai belahan dunia.
Di beberapa negara puasa Ramadan dijalani lebih kurang 13 jam, Tapi. di beberapa negara lain, umat Islam harus menjalankan ibadah puasa Ramadan lebih dari 15-17 jam dan bahkan lebih disebabkan oleh perbedaan waktu terbit dan terbenamnya matahari.
wilayah yang lebih dekat dengan Lingkaran Arktik (garis lintang khayal yang menandai batas antara Arktik dan Zona Beriklim Sedang Utara) seperti Skandinavia, jam puasa akan jauh lebih lama. Di negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia puasa akan sangat lama dan lebih dari 15 jam.
Ibu kota Greenland, Nuuk, juga akan mengalami puasa panjang karena fenomena “matahari tengah malam,” yang menyebabkan siang hari yang panjang di wilayah-wilayah dekat Lingkaran Arktik.
Polanya serupa di wilayah-wilayah utara lainnya seperti Kanada dan Alaska, di mana lintang tinggi menyebabkan siang hari yang lebih panjang, yang mengarah pada beberapa durasi puasa terpanjang di dunia.
Disisi lain, negara-negara di Hemisfer Selatan, di mana jam siang lebih pendek pada waktu ini dalam setahun, akan mengalami periode puasa yang jauh lebih pendek.
Di kota-kota seperti Brasilia, Brasil, dan Harare, Zimbabwe, serta Islamabad, Pakistan, puasa akan berlangsung antara 12 hingga 13 jam.
Kota-kota lainnya seperti Johannesburg dan Cape Town di Afrika Selatan, dan Ciudad del Este di Paraguay dan Montevideo di Uruguay, akan menjalani durasi puasa sekitar 11 hingga 12 jam.
Durasi puasa di Indonesia hampir sama setiap tahun yakni 12,5-13 jam meskipun terbagi dalam tiga zona waktu. Letak geografis Indonesia ada di khatulistiwa sehingga lama jam siang hampir selalu sama. Waktu imsak atau mulai puasa dan adzan maghrib hanya bergeser sekitar 5-10 menit.