Anemia aplastik bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang usia awal 20 tahunan dan lansia. Gejala awal anemia aplastik adalah mudah lelah, kulit pucat, sesak napas, hingga pusing. Penderita kondisi ini juga rentan terkena infeksi karena sel darah putih
Anemia aplastik tejadi karena sel punca di sumsum tulang mengalami kerusakan. Kerusakan sel punca ini menyebabkan produksi sel darah melambat atau bahkan menurun. Akibatnya, jumlah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), limfosit, dan keping darah (trombosit) berkurang, atau disebut sebagai pansitopenia.
Beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan anemia aplastik adalah:
- Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, termasuk sel punca di dalam sumsum tulang. Jika tidak segera ditangani, risiko terserang anemia aplastik akan meningkat. - Kelainan genetik
Seseorang bisa terkena anemia aplastik bila memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang serupa. Selain itu, kelainan genetik bernama anemia Fanconi juga dapat menyebabkan penyakit ini. - Infeksi virus
Infeksi virus yang menyerang sumsum tulang juga dapat menyebabkan anemia aplastik. Beberapa jenis virus yang sering dikaitkan dengan anemia aplastik adalah Hepatitis, Epstein-Barr, Cytomegalovirus, Parvovirus B19 (human parvovirus), dan human immunodeficiency virus (Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati dan memperbaharui kulit, sementara serum memberikan nutrisi tambahan untuk kulit yang bercahaya. - Radioterapi dan kemoterapi
Radioterapi dan kemoterapi adalah jenis terapi untuk mengobati kanker. Metode ini berisiko menimbulkan efek samping, termasuk merusak sel-sel punca di dalam sumsum tulang dan meningkatkan risiko terjadinya anemia aplastik. - Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik chloramphenicol dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang dan meningkatkan risiko terjadinya anemia aplastik. - Paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia, seperti pestisida, insektisida, dan benzene, yang terjadi terus-menerus juga dapat menyebabkan anemia aplastik. - Kehamilan
Kehamilan terkadang membuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil menyerang dan merusak sumsum tulang.
Selain kondisi yang telah dijelaskan, anemia aplastik bisa disebabkan oleh faktor yang belum diketahui. Kondisi ini sering dinamakan anemia aplastik idiopatik.
Gejala Anemia Aplastik
Setiap jenis sel darah memiliki fungsi yang berbeda. Leukosit berperan dalam imunitas tubuh, sedangkan trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sementara itu, eritrosit mengandung hemoglobin sehingga berperan dalam penyaluran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Gejala anemia aplastik bisa bervariasi, tergantung pada fungsi sel darah yang terpengaruh. Namun, gejala yang umum terjadi adalah:
- Mudah lelah dan lemas
- Sesak napas
- Kulit pucat
- Sakit kepala
- Kulit mudah memar atau berdarah
- Infeksi yang berulang dan lama sembuh