Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia yang bertepatan pada 2 April menjadi peringatan istimewa bagi aktivis sosial menyuarakan edukasi dan aktivitas berkaitan untuk mengembangkan anak-anak berkebutuhan khusus. Orang banyak mengenal Autism Spectrum Disorder (ASD) sebagai gangguan perkembangan yang dapat mempengaruhi cara berinteraksi dengan kehidupan sosial.
Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan serius yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi pada seseorang. Gangguan bisa mempengaruhi sistem saraf jika tidak segera ditangani dengan tepat. Oleh karenanya melalui Walk for Autism menjadi momentum mendukung anak-anak istimewa berkesempatan atraktif dengan berbagai kegiatan edukatif.
Event Walk for Autism dilaksanakan di Batu, Jawa Timur pada 2 April. Event tersebut didukung PKK Kota Batu bekerja sama dengan DWP Inspektorat Jatim, menggandeng JCI East Java. Dharma Wanita, Perempuan Indonesia Maju , MAC , Wismilak Foundation dan Pacific Paint dan didukung oleh Pemkot Batu.
Chusnur Ismiati Hendro Gunawan selaku DPD PIM Jatim menjelaskan anak anak ini terlahir dengan keterbatasan padahal mereka memiliki kelebihan dengan berjalannya waktu bisa lebih dari yang diduga, sehingga perlu acara ini untuk mendorong anak-anak berkembang dan para orang tua mendapatkan materi autism parenting. Goals acara ini akan menjadikan para orang tua tidak lagi memandang keterbatasan akan tetapi mencukupkan atas kekurangan kita ini lahir dengan ciptaan bentuk unik bervariasi menjadikan anak autisme adalah ciptaan varian terbaik.
Walk For Autism 2024 akan digelar di Kota Batu, hari ini , Selasa 2 April 2024. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan lingkungan bagaimana cara membina anak-anak dengan gangguan autis sesuai dengan kendalanya masing-masing, terutama bagi pasangan orang tua muda.
Kegiatan yang berlangsung tersebut diisi dengan berbagai macam aktivitas gerak seperti lomba melukis tong sampah dan melukis topi, demo pengecatan bidang, dan penampilan prestasi dari anak penyandang autis, untuk memberi semangat diberikan beberapa hadiah edukatif.
Di kesempatan ini, Wismilak Foundation berencana memberikan dukungan buku bacaan kepada 27 perpustakaan sekolah. Tidak hanya sekolah umum, dukungan juga akan diberikan kepada sekolah inklusi. Selain dukungan berupa buku bacaan fisik, Wismilak Foundation juga akan melanjutkan program literasi digital dengan memberikan pelatihan koding dan robotika kepada sekolah-sekolah di Surabaya dan sekitarnya.
Anastesya Ftaraya menjelaskan bahwa untuk program literasi digital tahun ini, Wismilak Foundation akan melanjutkan kerjasama dengan Coding Akademi, sebuah platform pendidikan yang fokus pada pembelajaran pemrograman dan robotika. Platform ini juga merupakan bagian dari program Diplomat Success Challenge yang didukung oleh Wismilak Foundation.
Dengan adanya kegiatan Walk for Autism ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya memberikan dukungan dan pembinaan yang tepat bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.