Seni menjadi sebuah ruang refleksi diri, baik untuk mengingat masa lampau hingga menyadarkan diri tentang masa kini. Salah satu pameran seni dengan atmosfer introspeksi diri ini dapat dinikmati di white room kedai Ruang Kopi di Sidoarjo mempersembahkan karya visual hingga audio visual; mengajak ke ingatan masa lalu.
Berlokasi di white room lantai dua dengan konsep sebuah ruang rehat ngopi dan terpasang karya-karya seniman lokal. Total ada sembilan seniman lokal turut serta menampilkan karyanya di dinding-dinding white room. Selain itu juga diramaikan dengan berbagai workshop dari beberapa seniman handicraft.
Wildan selaku crew event Simsalabrum 36 mengatakan, tema yang dipilih di pameran ini adalah “Kembali Intropeksi Diri” kita diajak untuk melihat perjalanan ke belakang harapannya ada refleksi diri seseorang mengingat masa lalu hingga pada akhirnya bisa mengekspresikan diri di waktu masa sekarang.
Seperti halnya karya milik Alfie Hamidah diberi judul ‘A Breathing Flash’ menampilkan karya yang diwujudkan dari penggabungan beberapa medium seperti motion video, clay, soft cly, dan acrylic on paper.
Karya buatan tahun 2024 itu layaknya menyampaikan Makna yang disampaikan oleh seniman melalui deskripsi ini adalah tentang perjalanan pencarian makna dan pemahaman akan diri dan alam semesta. Seniman mengajukan pertanyaan yang dalam tentang eksistensi manusia, keberadaannya dalam dunia yang luas, dan hubungannya dengan konsep-konsep abstrak seperti akal dan pengetahuan. Ini adalah refleksi yang mengundang pemirsa untuk merenungkan esensi keberadaan manusia dan kompleksitasnya dalam konteks yang lebih besar.
Bentuk seni atraktifnya melalui sajian karya audio visual berupa ruang kontemplasi dimana saat seseorang masuk dalam ruang berdinding putih dengan suara-suara khitmat yang bisa mengajak untuk melihat ke belakang pada ingatan masa lalu. Setelahnya bisa menuliskan renungan ide yang terbesit dalam pikirannya sepanjang audio dan visual diputar.
Event ini berlangsung mulai dari tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024 selama bulan Ramadhan diramaikan oleh berbagai aktivitas seperti workshop painting tote bag, mirror soft clay, hingga face painting, pop up market dan keseruan lainnya.
Perhelatan kali ini diusung untuk mengembangkan nilai seni lokal dikenal oleh banyak masyarakat sekaligus mengedukasi banyak hal tentang seni dan cerita-cerita dibaliknya.