Karya seni acap kali menampilkan sebuah lukisan atau instalasi yang dibuat oleh seniman dipamerkan dalam bentuk fisik dan dipajang di dinding atau ruangan. Perkembangan teknologi telah menjadikan wahana luas untuk siapapun berkreasi dan menjadi seniman dengan caranya sendiri; termasuk dengan teknologi. Salah satunya adalah Nawa Fantasia dengan immersive exhibition menyajikan pengalaman interaktif melalui ruang-ruang fantasi buatan sinar projection.
Pameran di Pakuwon Mall City Surabaya ini adalah dikonsep oleh LZY Visual dengan konsep keindahan bertema “Inside Universe’s Ethereal Beauty” atau dalam terjemahannya keindahan di alam semesta. Di dalamnya pengunjung akan diajak berjelajah di negeri mimpi di Nawa Fantasia dengan mempersembahkan dua ruang magis yang dibuat oleh LZY Visual.
Muhammad Taaba Al Ayubi selaku crew event NAWA Experience mengungkapkan, ini adalah exhibition dengan konsep immersive projection mapping pertama di Surabaya dimana memanfaatkan sinar laser menembak lantai dan dinding-dinding dengan menghasilkan gambar-gambar tampak nyata. Sedangkan sisi interaktifnya ada pada story telling dari setiap masing-masing visual.
Tidak lepas dengan momentum ramadhan yang dikenal sebagai bagian dari bulan keindahan, pada Nawa Fantasia kali juga menyelipkan sisi vibes ramadhan. Walaupun tidak diperlihatkan secara literal, namun ada makna-makna tersirat dari penampilan pameran tersebut; tujuannya agar semua pengunjung bisa ikut serta merasakan mengartikan keindahan-keindahan itu sendiri, ujar Taaba Al Ayubi.
Ide dari cerita yang disampaikan pun juga menarik yakni terinspirasi dari kisah Abu Nawas, tokoh yang unik dalam khazanah sastra Arab Islam, yang tengah perjalanan hidupnya ia menjelajah ke berbagai tempat dengan beberapa kapal-kapal. Hal ini diimplementasikan dalam sebuah perjalanan visual Nawa Fantasia dan lebih dikembangkan seperti pengunjung diajak melewati gurun, laut, awan, hingga angkasa lalu di sana akan menemukan planet milik kita sendiri.
Berjelajah di negeri mimpi di Nawa fantasia ini ada cerita tentang sebuah negeri yang batasan antara logika dan fantasi itu sudah pudar. Di ruang pertama membuka buku fantasia sendiri, konsepnya kita membaca buku yang di dalam bukunya itu ada negeri mimpi dan area kedua interaktif diri sendiri.
Selain dibantu video mapping untuk menciptakan visual gerak itu, ada juga ditambah content interactive dengan video bergerak mengikuti langkah seseorang di atasnya dimana dengan memanfaatkan sensor tidar yang bisa mencakup semua ruangan membuat pengalaman karya seni immersive exhibition kali ini semakin menarik dan tidak mudah membuat jengah mata.
Selama 30 menit perjalanan di Nawa Fantasia, pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan visual yang memukau, tetapi juga pesan dan kesan yang mendalam. Dengan kombinasi teknologi proyeksi, interaktivitas, dan cerita yang menginspirasi, pameran ini tidak hanya menjadi wahana seni visual, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang hadir.