Anak muda begitu identik dengan semangat dan pemikiran pembaharuannya begitu energik. Maka tidak heran jika hal-hal di dunia masa kini ditautkan dengan gaya anak muda bisa menghidupkan kembali dengan atmosfer yang baru dan fresh. Salah satunya adalah UMKM Indonesia. Melalui Pameran Pantjarona mempersembahkan atraktif berbagai barang UMKM Surabaya dengan konsep atraktif gaya anak muda.
Pada Pameran Pantjarona bertemakan “Urip Iku Urup” yang memberi kesan tersendiri akan kehidupan akan tetap hidup ketika seseorang bisa menikmati kehidupan itu sendiri. Dalam pameran ini mempersembahkan berbagai produk UMKM di Surabaya. dengan berbagai macam produk. Seperti batik, tas, kalung, anting-anting, cincin, kacamata, jeans yang semuanya kreasi baru style kekinian anak muda.
Natazha Aurelvanka, sebagai event leader, menekankan bahwa karya-karya yang dipamerkan berasal dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, kali ini, pameran tersebut menyajikan sentuhan yang segar dengan menggabungkan gaya anak muda dalam mempresentasikan keberagaman wastra lokal.
Inisiatif ini timbul dari pemikiran bahwa pameran UMKM terkadang terkesan kaku dan kuno bagi generasi muda. Oleh karena itu, Pantjarona memilih untuk membawa nuansa anak muda tanpa meninggalkan esensi dan potensi UMKM yang sedang berkembang.
Ada 15 UMKM di Surabaya yang niatnya adalah untuk mengembangkan potensi di Surabaya, karena mungkin banyak orang sudah melihat di Yogyakarta dan Jakarta padahal di Surabaya harus mulai dikembangkan dari sekarang. Ditambah lagi anak-anak muda di Surabaya juga banyak yang atraktif untuk membangun konsep energik.
Konsep pameran Pantjarona dirancang sebagai interactive exhibition yang memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Melalui interaksi tersebut, pameran ini bertujuan untuk membantu meningkatkan peran serta dan pemberdayaan pengrajin lokal, sambil memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Bentuk interaktif itu dengan konsep bercerita, yang diawali dari sejak pintu pertama pengunjung memasuki ruangan hingga keluar dari space pameran. Dalam rutenya terbagi menjadi tiga spot, pertama masa anak-anak, masa remaja, dan masa senja. Dimana hal itu untuk merepresentasikan kehidupan “Urip Iku Urup” perlu dijalani untuk dinikmati.