tengah aktivitas masyarakat modern masa kini, dan berbagai lingkungan berbeda-beda belum tentu tempat semua bersih terhindari dari sarang nyamuk. Seperti yang diketahui bahwa penyakit yang disebabkan oleh si Aedes aegypti belum juga ditemukan obatnya, melainkan bisa dicegah dengan vaksin DBD.
Vaksin demam berdarah (DBD), sebuah langkah preventif telah muncul sebagai pilihan cerdas yaitu vaksinasi dengan Vasin. Meskipun belum ada obat yang efektif untuk DBD, vaksin ini memberikan perlindungan yang dapat mengurangi risiko terkena penyakit mematikan ini.
DBD, penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, terutama mengancam bagi individu dengan imunitas yang lemah dan usia yang bertambah tua. Kebiasaan pola hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko terkena DBD.
dr. Karina Aprilia Wirajaya menjelaskan bahwa vaksin Vasin berisi virus yang dilemahkan, bertujuan untuk merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh. Dengan demikian, individu yang telah divaksinasi memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap virus DBD.
Imunitas seseorang dapat bervariasi, dan vaksinasi ini direkomendasikan mulai dari usia 6 tahun dengan jadwal dua dosis yang diberikan dengan selang waktu 3 bulan. Untuk individu dengan riwayat kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau kolesterol tinggi, vaksinasi ini juga disarankan untuk menguatkan imunitas yang rentan.
Bahkan untuk para lansia begitu dianjurkan krena imunitas kondisi saat itu lebih lemah dibandingkan manusia normal pada umumnya.
Penting untuk dicatat bahwa vaksinasi Vasin dapat dilakukan tanpa harus menunggu terpapar virus DBD, sehingga memberikan kesempatan perlindungan yang lebih luas bagi masyarakat. Namun, konsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi tetap dianjurkan untuk memastikan kesesuaian dan keamanan bagi setiap individu.
Dengan demikian, meskipun belum ada obat yang spesifik untuk DBD, vaksinasi dengan Vasin menawarkan harapan baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang mematikan ini.