Siapa yang tidak kenal dengan penyakit diabetes. Sedangkan pada pasien diabetes sendiri ada masa pra diabetes sebelum pada akhirnya didiagnosa dokter memiliki riwayat diabetes. Prediabetes merupakan sebuah kondisi yang tidak boleh diabaikan, meskipun kadar gula darah seseorang belum mencapai level diabetes.
Prediabetes adalah sinyal peringatan yang sangat penting untuk diabetes tipe 2. Diketahui bahwa pra diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah, dan tanpa penanganan yang tepat, dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, mengakibatkan sejumlah komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, kerusakan ginjal, dan gangguan saraf.
Menurut laporan dari Cleveland Clinic, prediabetes dapat disembuhkan dan diabetes tipe 2 dapat dicegah jika didiagnosis secara tepat waktu dan ditangani dengan benar. Namun, sayangnya, lebih dari 80% penderita prediabetes tidak menyadari bahwa mereka terkena kondisi ini, karena sering kali tidak menimbulkan gejala yang kentara.
Dokter umumnya menggunakan pemeriksaan tes darah rutin untuk menentukan apakah seseorang mengalami prediabetes. Jika seseorang memiliki faktor risiko untuk prediabetes, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih sering. Faktor risiko tersebut meliputi riwayat keluarga diabetes tipe 2, kelebihan berat badan, gaya hidup kurang aktif, kebiasaan merokok, dan usia 45 tahun ke atas.
Mengutip dari Mayo Clinic, beberapa tes darah yang digunakan untuk mendiagnosis prediabetes meliputi Tes Hemoglobin A1C, sebuah tes memberikan gambaran tentang rata-rata kadar gula darah selama beberapa bulan terakhir. Jika hasilnya antara 5.7% hingga 6.4%, itu menunjukkan adanya prediabetes.
Tes Glukosa Darah Puasa yang mengukur kadar glukosa darah setelah tidak makan selama minimal delapan jam. Jika hasilnya antara 100 hingga 125 mg/dL, itu menandakan prediabetes. Lalu ada tes Toleransi Glukosa Oral (OGTT) yang melibatkan mengukur kadar glukosa darah setelah puasa lalu minum larutan gula. Jika kadar glukosa darah 2 jam setelah minum larutan antara 140 hingga 199 mg/dL, itu menunjukkan adanya prediabetes.
Penting untuk diingat bahwa mendeteksi prediabetes adalah langkah awal penting untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2 dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang serius di kemudian hari. Oleh karena itu, menyadari faktor risiko dan melakukan pemeriksaan secara teratur merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.