Fesyen menjadi mode busana kehidupan, baik dari penggunanya maupun perancangnya; masing-masing memiliki kemanisan cerita dan kisah. Melalui “Echoes of Seasons” Deasy Tantra menampilkan fashion show tunggal yang mengisahkan tentang fase perjalanan karya dan hidupnya berkembang, terwujud melalui koleksi busana tampil berbagai mode warna.
Deasy Tantra ialah perancang busana asal Surabaya yang telah berkarya selama lima tahun lamanya, kali ini menampilkan sebanyak 42 koleksi. 20 diantaranya adalah koleksinya sepanjang 5 tahun berkarya, dan 22 busana lainnya merupakan besutan terbarunya. Koleksi-koleksi yang ditampilkan di panggung show ini merangkum kisah perjalanan kehidupan dalam satu malam fashion show tunggal di Hotel Westin, Surabaya, Selasa, 12 Desember 2023.
Deasy Tantra menjelaskan, setiap dress yang dinikmati oleh client memiliki ceritanya sendiri, sehingga cerita itu yang dirangkai berwujud koleksi busana. Begitu juga dengan busana yang dirancang juga merekam perkembangan kemampuan Deasy menciptakan busana. Oleh karena itu pertunjukkan busana malam ini bertema The Echoes of Seasons artinya ‘beberapa jenis musim’ yang merepresentasikan sebuah siklus kehidupan manusia.
Lima tahun terakhir, Deasy melihat perkembangan yang juga cukup pesat datang dari penikmat karyanya. Selain berasal dari Surabaya saja, kini sampai Jakarta, Medan, Manado, dan sekitarnya. Untuk berasal dari usia yang tidak terbatas, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa. Bahkan karya busana Deasy juga dipakai oleh sejumlah artis ternama Indonesia, seperti Ayu Ting-ting, Tissa Biani, hingga Prilly Latuconsina. Hal itu menandakan perkembangan kemampuan Deasy dalam merancang busana semakin diakui.
Di sisi lain, para penikmat busananya pun memiliki cerita dibaliknya, Deasy mengungkapkan selama menerima client melihat yang awalnya mereka masih remaja tujuh belas tahun, kini datang lagi kepada saya untuk merancang gaun-gaun kebutuhan lainnya yang lebih dewasa. Saya seperti diberikan kesempatan untuk menyaksikan mereka bertumbuh, itu adalah hal yang menyenangkan. Ada fase-fase saat gairah masa muda yang sedang menggelora, euforia saat pesta malam hari, atau pun ada juga masa di mana ingin menunjukkan sisi keanggunan dari pribadi seseorang.
Pada busana tersebut mengeksplor banyak sisi dirinya yang merepresentasikan dari berbagai warna busana hingga teknik color grading, seperti warna putih soft, nude, grey, black, pink, rose gold. dan sebagainya. Sedangkan motif yang ditonjolkan terinspirasi bentuk bunga atau flora, yang tujuannya memberikan kesan anggun saat dipakaikan. Memainkan warna-warna pastel yang lembut dan memberikan kesan dreamy di setiap karyanya semakin menambahkan kesan elegan dan manis.
Deasy mengaku karya-karyanya terinspirasi dari Giambattista Valli, fashion desainer asal Italia, yang menginspirasi dalam menemukan karakteristiknya yang lebih tertarik pada kain tulle dan organza, yang memberikan kesan anggun serta elegan dalam setiap karya busananya. Selain itu, gaya yang asimetris, abstrak, dan juga teknik hand crafting dalam segi balutan busananya terinspirasi dari Alexander Mcqueen yang menonjolkan sisi seni.
Potongan bajunya mencakup gaya cutting bustier dan juga terdapat mini dress, yang menjadi pilihan sempurna untuk merayakan dengan penuh semangat di after party. Kombinasi aksesori yang dipilih, seperti ear cuffs, cincin, dan kalung, dirancang untuk memberikan kesan glamor tanpa terlihat berlebihan. Detail-detail ini menciptakan tampilan yang memukau dan memberikan sentuhan elegan pada penampilan.
Deasy mengungkapkan Ini challenge (tantangan) buat saya. Usia lima tahun adalah sebuah awal untuk proses yang lebih berjenjang lagi kedepannya. Dan kemauannya adalah untuk bisa melalang buana hingga ke tingkat nasional-internasional.