Warisan budaya akan tetap lenggang selalu ada, saat generasinya rutin menjaganya. Upaya mempertahankan warisan budaya tersebut adalah dengan menyemarakkan pada hati tempo warisan budaya itu diperingati. Salah satunya adalah memperingati Hari Wayang Nasional yang bertepatan pada 7 November, Urban Art Consortium menggelar melukis on the spot Buto Kumbokarno.
Buto Kumbokarno, dalam dunia pewayangan, merupakan saudara kandung Rahwana, raja raksasa dari Alengka. Kumbokarno adalah tokoh pewayangan yang penuh filosofi dan simbolisme. Meskipun memiliki wujud yang menakutkan sebagai Buto, Kumbokarno digambarkan sebagai sosok yang setia, bijaksana, dan memiliki etika moral yang tinggi.
Kumbokarno melambangkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan dalam kehidupan. Meskipun memiliki wujud yang menyeramkan, ia memiliki sifat-sifat yang mulia. Karakter ini memperkuat filosofi bahwa baik dan jahat selalu berada dalam konflik, dan kebaikan akhirnya akan menang atas kejahatan.
Selama acara melukis on the spot ini, para seniman berbakat mengabadikan sosok Buto Kumbokarno dengan berbagai teknik lukisan mereka. Pilihan untuk menggambarkan tokoh pewayangan ini sebagai bentuk peringatan akan kebijaksanaan, moralitas, dan perjuangan yang diusung oleh Kumbokarno.
Kumbokarno dikenal sebagai pejuang tanpa pamrih, yang memperjuangkan kebaikan tanpa memedulikan derajat, pangkat, jabatan, atau kedudukan. Semangat perjuangannya didasari oleh cintanya kepada tanah air dan rasa tanggung jawab terhadap kebaikan.
Ami Tri, salah satu pelukis yang berpartisipasi dalam acara ini, menjelaskan bahwa melalui seni melukis on the spot, mereka merayakan keindahan seni wayang dan memperingati warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Karya seni ini tidak hanya menjadi ekspresi seni yang indah, tetapi juga menjadi penghormatan kepada sosok pewayangan yang telah menginspirasi dan mengajarkan nilai-nilai yang berharga kepada generasi selanjutnya. Peringatan Hari Wayang Nasional dan kegiatan seni ini adalah cara untuk memastikan bahwa warisan budaya kita tetap hidup dan relevan dalam masyarakat modern.