Multiple myeloma menyumbang 10 persen dari total keganasan hematologi dan menempati peringkat kedua, setelah kanker limfoma, untuk penyakit keganasan darah yang paling sering terjadi. Kasus multiple myeloma meningkat 126 persen dari 1990 hingga 2016. Data dari Janssen itu menyebut tiga wilayah dunia dengan tingkat kejadian multiple myeloma tertinggi berdasarkan usia yakni Australasia, Amerika Utara, dan Eropa Barat.
Walaupun Indonesia tidak termasuk tiga wilayah tersebut, data Globocon pada 2020 memperkirakan terdapat terdapat 3.151 pasien baru terdiagnosis penyakit kanker darah ini di Indonesia.
Multiple myeloma merupakan salah satu jenis kanker darah yang menyerang sel plasma di sumsum tulang belakang. Kondisi ini terjadi saat sel-sel plasma yang abnormal tumbuh dan berkembang secara berlebihan dan mengganggu sel-sel yang sehat di sekitarnya.
Sel-sel kanker ini juga memproduksi antibodi abnormal. Selain tidak bisa berfungsi melindungi tubuh, memperkuat antibodi abnormal tersebut bisa merusak organ tertentu, seperti ginjal, tulang, dan sistem saraf.
Gejala multiple myeloma sering mirip dengan penyakit lain. Hal itulah yang membuat pasien datang dalam keadaan terlambat untuk mendapatkan perawatan. Konsultan medis onkologi, hematologi, dan internis dr Ralph Girson Gunarsa Sp.PD-KHOM mengatakan gejala multiple myeloma umumnya tidak spesifik, seperti nyeri punggung yang sering dialami, nyeri dada, sakit perut dan tidak selalu berupa rasa nyeri pada tulang.
Pasien perlu mewaspadai nyeri yang menetap dan tidak dapat dijelaskan, merasa tidak sehat secara umum atau kondisi anemia yang penyebabnya tidak diketahui. Dengan gejala tersebut, pasien diharapkan segera melakukan pemeriksaan myeloma.
Ralph menyebut risiko multiple myeloma meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, faktor obesitas dan gaya hidup tidak sehat juga menjadi faktor risiko multiple myeloma. Secara umum, penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dengan angka kematian yang masih sangat tinggi.
Sekitar setengah dari pasien yang baru terdiagnosis tidak dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun dan sekitar satu dari 10 pasien dengan multiple myeloma akan meninggal dalam waktu kurun waktu satu tahun setelah didiagnosis.