Dalam kurun waktu satu dekade, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi panggung budaya bagi pekerja dan penikmat seni di Indonesia. Sepanjang itu pula, Galeri Indonesia Kaya berhasil menampilkan ratusan karya seniman dan komunitas tari yang berakar dari budaya Indonesia.
Memperingati perjalanan inspiratif 10 tahun itu, Galeri Indonesia Kaya merayakan #GIK1Dekade dengan berbagi semangat cinta budaya dan cinta Indonesia kepada komunitas tari di Indonesia
Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan seni di Indonesia dan pada perayaan tahun ini, kami ingin berbagi dengan komunitas tari di Indonesia. Kami percaya bahwa masa depan seni tari Indonesia berada pada tangan bakat-bakat muda yang tengah aktif belajar dan berusaha berkarya di lingkungan masing-masing,” jelas Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya dalam keterangan resmi yang diterima
Melalui program bertajuk #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar, Galeri Indonesia Kaya membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan ide dan konsep kreatif dalam bentuk proposal.
Setelah melalui berbagai penyisihan, 10 sanggar tari terpilih akan mendapatkan pembinaan dan pendanaan masing-masing sebesar 50 juta rupiah,Dana pembinaan ini dapat dipakai untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar ataupun berkarya dan membangun ekosistem seni tari di daerah masing-masing.
Galeri Indonesia Kaya juga menyelenggarakan Webinar Bincang Sanggar untuk memberikan materi tentang penulisan ide, wawasan teknis, cara membuat serta mengomunikasikan sebuah proposal dan mengelola sanggar tari.
Pematerinya berasal dari para seniman tari Indonesia yang telah berprestasi di berbagai kompetisi tari, baik di dalam maupun di luar negeri, Bincang Sanggar terdiri dari seri. Seri pertama akan mengambil topik Pembuatan Proposal Pertunjukan, Kolaborasi dan Tata Kelola Sanggar Tari.
Sedangkan kedua membahas Kreativitas Berkarya, Kolaborasi, dan Regenerasi Sanggar Tari dan digelar pada Minggu, 5 November 2023,Rangkaian Webinar Bincang Sanggar akan diisi oleh Mila Rosinta dari Mila Art Dance, Dayu Ani dari komunitas seni Bumi Bajra, Koreografer Eko Supriyanto bersama Hartati, dan maestro tari Indonesia Didik Ninik Thowo