Keamanan cyber menjadi semakin penting dalam dunia yang semakin terdigitalisasi. Dalam upaya menjaga informasi dan aset digital organisasi, ada tiga faktor kunci yang harus diperhatikan untuk menjaga diri masing-masing mengantisipasi adanya kejahatan cyber.
Mengenal keamanan cyber ialah sebuah upaya untuk melindungi sistem komputer, jaringan, data, dan informasi dari ancaman, serangan, atau gangguan yang dapat merusak, mencuri, atau merusak integritasnya. Keamanan cyber begitu penting untuk menjaga kerahasiaan, integritas data diri dalam sistem komputer atau barang elektronik keseharian.
Achmad Fadil Husni selaku Kepala Bidang Aplikasi Teknologi dan Informatika Kominfo menjelaskan yang berperan penting untuk menjaga keamanan cyber diawali dawali dari tiga faktor, yakni orang, proses, dan teknologi.
Orang adalah aktor manusia yang memegang peran sentral dalam keamanan digital. Ini mencakup bagaimana seseorang di dalam organisasi mengamankan aset informasi pribadinya. Sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman dalam mengelola keamanan digital sangatlah penting. Kedua adalah proses. Proses mengacu pada bagaimana keamanan digital diorganisir, diimplementasikan, dan dijalankan. Ini termasuk dalam menjalankan pemantauan, deteksi, respons terhadap insiden, serta penerapan kebijakan keamanan.
Kemudian, teknologi sebagai alat-alat digital yang setiap hari digunakan untuk melindungi sistem dan data. Ini mencakup firewall, perangkat lunak antivirus, enkripsi data, dan banyak lagi. Untuk mengantisipasi ancaman keamanan cyber, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan, yang tertuang dalam namanya pilar literasi digital, dengan terdiri dari empat elemen. Keamanan digital dan literasi digital. Literasi digital adalah kunci untuk memahami dan mengelola risiko keamanan.
Pertama, digital skill sebagai kemampuan untuk menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak digital serta sistem operasi dengan baik. Selanjutnya adalah digital safety sebagai kemampuan untuk melindungi data pribadi dan keamanan digital dengan benar.
Ketiga adalah digital culture, merupakan pembangunan pemahaman dan budaya yang berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi di dunia digital. Lalu, digital ethics yakni memahami dan mengembangkan etika dalam penggunaan teknologi digital.
Keamanan cyber telah menjadi tanggung jawab bersama dan berkelanjutan. Dengan fokus pada orang, proses, dan teknologi, serta literasi digital yang kuat, organisasi dapat mengurangi risiko dan melindungi aset informasi mereka dari ancaman cyber yang berkembang.