Perkembangan era digital semakin merambah ke seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan ekosistem hutan. Bukit Peramun di Pulau Balitung menjadi salah satu medium dalam perkembangan teknologi digital di masyarakat.
Perkembangan era digital telah mengubah paradigma dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pengelolaan dan pelestarian ekosistem hutan. Bukit Peramun, yang terletak di Pulau Balitung, menjadi salah satu wujud nyata dari perpaduan teknologi dengan alam.
Bukit Peramun, dengan segala keindahan alamnya, menjadi tempat tinggal bagi beragam jenis flora dan fauna yang menakjubkan. Di antaranya, terdapat Tarsius, mamalia mungil yang langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Tidak hanya keindahan alamnya, Bukit Peramun juga menawarkan inovasi dalam bentuk teknologi QR Code. Teknologi ini memungkinkan para pengunjung untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai berbagai jenis tanaman yang tumbuh di bukit ini.
Namun, inovasi tidak berhenti di situ. Saat ini, Bukit Peramun telah melangkah lebih jauh dengan mengintegrasikan teknologi Based Ground Plan dan memanfaatkan Augmented Reality (AR). Teknologi Based Ground Plan menggunakan GPS marker dan Virtual Assistant untuk memberikan informasi rinci mengenai nama pohon beserta nama latinnya dan penjelasannya.
Sementara itu, teknologi Augmented Reality memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Mereka dapat mengabadikan momen-momen spesial dengan latar belakang digital yang unik dan menarik.
Baru-baru Bukit Peramun mendapat penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai Hutan Digital Pertama Berbasis Masyarakat. Penghargaan ini menjadi bukti nyata akan dedikasi mereka dalam menggabungkan teknologi dengan alam demi pengembangan dan pelestarian lingkungan.
Bukit Peramun bukan hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi upaya menjaga kelestarian alam dengan memanfaatkan teknologi secara bijak. Keberhasilan Bukit Peramun sebagai hutan digital terdepan di Pulau Balitung menggambarkan bahwa harmoni antara teknologi dan alam adalah kunci untuk masa depan yang berkelanjuta