Hari Batik Nasional yang bertepatan pada 2 Oktober 2023 menjadi kesempatan untuk masyarakat Indonesia memperkenalkan wastra sebagai identitas bangsa. Berbagai perayaan bisa dilakukan untuk menyemarakkan hari batik ini, salah satunya adalah dari perkumpulan warakawuri membatik ecoprint menggunakan teknik “tutuk” di Artotel TS Surabaya.
Batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari warna daun yang diletakkan pada sehelai kain untuk menciptakan motif-motif indah bertekstur.
Yang berbeda dalam pembuatan batik ecoprint ini menggunakan teknik “tutuk” dalam Bahasa Jawa atau memukul. Caranya helai demi helai daun ditata sedemikian rupa agar nanti bisa membentuk motif yang indah kemudian menghentangkan selembar kain putih yang ingin dibuat, yang mana kali ini menggunakan kain tenun. Lalu, alasi dengan penutup plastik dan kain siap dipukul hingga warna daun berpindah ke kain.
Shanti Octavia Utami selaku mentor dalam pelatihan ini mengatakan bahwa tenik yang digunakan ini paling mudah, karena dapat dengan alat sekitar. Sehingga ibu-ibu di rumah bisa menjadikan sebagai ide usaha. Di sini akan dibekali ilmu proses pembuatannya mulai dari mordanting, pounding, oksidasi, fiksasi, hingga pembilasan.
Beberapa daun yang digunakan kali ini adalah talas keladi dan kalpataru. Daun-daun itu dipilih karena memiliki banyak klorofil, tidak mengandung terlalu banyak air, dan tidak banyak lapisan lilinnya yang tujuannya bisa menghasilkan warna yang bisa lekat dengan kain.
Usai proses penempelan, selanjutnya kain-kain itu harus diangin-anginkan selama sehari, istilahnya adalah oksidasi. Kemudian lanjut fiksasi dengan tawas agar warna yang dihasilkan oleh daun tidak berubah, jika ingin warna lebih kuat kain itu bisa dikukus.
Selanjutnya kain-kain tersebut bisa dilakukan pembilasan lalu diangin-anginkan, setelahnya sudah menjadi wastra yang siap dikenakan dengan elok. Selain digunakan untuk busana dikenakan sehari-hari, wastra ini bagus juga untuk interior rumah.
Bella Austin, selaku marketing communication manager mengatakan bahwa pelatihan ini memang dibuat untuk menyemarakkan hari batik, selain menjadi cara yang kreatif untuk merayakan Hari Batik, proses pembuatan batik ecoprint ini juga mempromosikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.