Era digital telah membawa masuknya budaya visual melalui media, menandai pergeseran signifikan dalam cara masyarakat berkomunikasi dan menyampaikan pesan. “Global Colloquium Photography & New Media Education for Youth Empowerment” menjadi acara literasi fotografi di era digital untuk mengukuhkan integritas visual, meningkatkan kualitas produksi, dan membagikan pemahaman yang lebih dalam terhadap seni fotografi sebagai media komunikasi.
Tema fotografi yang diangkat adalah “Youth, Territory, Identity”. Residensi fotografi ini merupakan bagian pertama dari program besar bernama ‘Photography and New Media Education for Youth Empowerment’, yang diinisiasi oleh Institut Français Indonesia (IF) Surabaya dan Wisma Jerman.
Residensi fotografi tersebut sudah berlangsung selama sepuluh hari di Bromo yang mengangkat segala hal tentang Bromo, baik tentang alam, masyarakat, budaya dan sebagainya. Sedangkan pada Global Colloquium yang dihelat selama dua hari mulai 14 – 15 September 2023 di Kampus B Unair Surabaya sendiri sebagai ruang untuk peserta menunjukkan hasil jepretan semasa di Bromo dan diiukti dengan serangkaian materi seputar dunia fotografi.
Sebagai ungkapan dari kepentingan acara ini, Irfan Wahyudi, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, menyampaikan tujuan dari perhelatan ini untuk menciptakan pengetahuan yang kuat terhadap karya visual agar dapat menjadi medium pembelajaran yang baik untuk generasi muda. Terkait pada budaya virtual, hal-hal yang berkaitan dengan media menjadi krusial. Sehingga siapapun, baik dari peserta komunitas mahasiswa atau pegiat foto, dapat membantu menciptakan dunia visual yang semakin memikat, ujarnya.
Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman, membagikan pendapat akan begitu pentingnya memahami fotografi di masa digital sekarang. Dunia menghadapi tantangan dari teknologi yang begitu cepat, dunia digital salah satu medium penting untuk bisa mengkomunikasikan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Sehingga dengan ini memberikan kontribusi pengetahuan edukasi di bidang visual, ungkapnya.
Setelah berakhirnya Global Colloquium yang berlangsung, akan diadakan pameran untuk memamerkan hasil karya dari para peserta. Pameran ini akan menjadi wadah untuk berbagi inspirasi dan mengapresiasi kerja keras mereka dalam menggali keindahan visual di era digital ini.