Polusi udara, selain mengancam kesehatan tubuh, juga memiliki dampak merugikan pada kulit. Polusi udara dapat mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko keriput serta masalah kulit lainnya.
Para ahli telah menemukan bahwa paparan partikel polusi udara, terutama PM2.5, dapat merusak kulit, memicu produksi radikal bebas, dan mengganggu fungsi normal sel kulit.
Dr. Wichai Hongcharu selaku dermatolog dari Mae Fah Luang University, Thailand menjelaskan bahwa partikel PM2.5 memiliki efek merugikan pada kulit. Selama acara PIT PERDOSKI dan Regenesis di Jakarta Selatan bahwa partikel tersebut dapat merangsang produksi radikal bebas yang dapat mengganggu sel kulit dan menyebabkan proses penuaan lebih cepat.
Selain itu partikel polusi tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada kolagen dan elastin dalam kulit, menghasilkan garis halus, kerutan, serta kehilangan elastisitas kulit.
Studi ini juga menemukan bahwa kualitas udara yang buruk dapat merusak skin barrier atau lapisan pelindung kulit. Skin barrier yang terganggu dapat menyebabkan masalah kulit seperti kulit kering, iritasi, dan rentan terhadap infeksi. Partikel halus dan polutan oksidatif dalam polusi udara juga dapat memicu masalah kulit seperti melasma, bintik-bintik, dan bintik hitam.