Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BRIM mengumumkan penghentian sementara misi hujan buatan dengan wilayah Jabodetabek. Pertimbangannya, kondisi awan yang minim, sehingga tidak efektif untuk dilakukan penerbangan hujan buatan.
Informasi penghentian sementara penerbangan hujan buatan disampaikan Koordinator Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo,Dengan hasil rapat sore ini diputuskan hari ini (kemarin) terakhir.
Budi mengatakan keputusan itu diambil merujuk informasi yang disampaikan BMKG. Informasi dari BMKG menyebutkan potensi hujan atau bibit awan di Jakarta dan sekitarnya pada 22-23 Agustus sangat kecil. Rencananya penerbangan hujan buataan akan dilanjutkan kembali pada Kamis, 24 Agustus 2023. Kemudian posko TMC dipindah dari Lanud Husein Sastranegara di Bandung ke Halim Perdanakusuma Jakarta.
Laksana Tri Handoko Kepala BRIN menjelaskan upaya pembasahan atau hujan buataan adalah strategi yang perlu dilakukan,Dia menjelaskan secara umum sumber polusi yang sekarang ramai di Jakarta tidak mengalami perubahan dari sebelumnya.
Pada kondisi normal alias bukan kemarau seperti sekarang, polutan cepat tereduksi turun ke bumi terbawa air hujan, Dengan menegaskan upaya pembasahan atau hujan buatan yang dilakukan untuk menarik polutan yang melayang-layang turun ke bumi.
Handoko membenarkan sudah ada permintaan dari BNPB untuk pelaksanaan TMC,Namun pelaksanaannya tetap menyesuaikan kondisi di lapangan. Pasalnya hujan buatan yang dilakukan dengan cara menaburi awan dengan garam, supaya bisa jadi hujan,Kuncinya adalah ketersediaan awan dengan kondisi tertentu sesuai kajian tim teknis.