Kondisi lingkungan yang tercemar polusi udara baru-baru ini memasuki kategori tidak sehat, terutama di wilayah ibu kota dan kota-kota besar. Menurut data yang dinyatakan oleh IQAir pada Senin 14 Agustus 2023, kualitas udara di Jakarta mencapai angka 156 seninhha dikategorikan tidak sehat untuk masyarakat, terutama bagi kelompok rentan. Krena itu, kondisi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari di luar ruangan.
Efek negatif dari peningkatan paparan polusi udara dapat membawa risiko tinggi terhadap masalah kesehatan, mencakup tidak hanya masalah pernapasan, tetapi juga dampak pada kesehatan kulit. Menurut laporan dari healthline, kulit yang terpapar oleh polusi memiliki potensi mengakibatkan gejala seperti rasa gatal, jerawat, proses penuaan kulit yang lebih cepat, serta masalah inflamasi seperti eksim.
Situasi ini muncul karena polutan mampu menembus lapisan kulit dan meresap ke dalam tubuh. Lebih jauh, zat berbahaya dalam polusi juga memiliki kemampuan mereduksi tingkat antioksidan, bahkan memicu peradangan dan kerusakan pelindung alami kulit. Nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida adalah contoh beberapa zat berbahaya tersebut.
Guna melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan polusi, diperlukan pendekatan perawatan melalui penggunaan produk perawatan kulit yang relevan dalam rutinitas harian.
Antioksidan
Produk perawatan kulit yang mengandung bahan antioksidan memiliki kapabilitas untuk menjaga kulit dengan mengeliminasi dampak radikal bebas. Di samping itu, sifat antioksidan juga bermanfaat dalam mengurangi hiperpigmentasi pada kulit dan memperbaiki fungsi pelindung kulit. Formulasi yang mengandung antioksidan dapat dijumpai dalam produk skincare yang mengandung unsur-unsur seperti vitamin C, retinol (vitamin A), vitamin E, dan niacinamide.
Moisturizer
Penggunaan moisturizer adalah langkah tak tergantikan dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari. Produk ini memiliki signifikansi yang besar dan tak boleh diabaikan dalam rangkaian perawatan kulit. Alasannya, moisturizer atau pelembap memiliki kapabilitas untuk menjaga kulit sampai pada lapisan terdalam.
Keberadaan moisturizer tidak hanya memainkan peran penting dalam memberikan kelembapan kulit, tetapi juga dalam memperkuat lapisan perlindungan kulit sehingga mengurangi risiko penetrasi bahan berbahaya ke dalam sel-sel kulit. Dikutip dari biossance, untuk hasil yang lebih maksimal, idealnya gunakan produk skincare yang menyertakan bahan-bahan seperti asam hialuronat, ceramide, dan squalane untuk memastikan kulit tetap terhidrasi secara optimal.
Mineral Sunscreen
Paparan sinar UV dan polusi yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada kulit, termasuk kerutan, kekenduran, risiko kanker, serta iritasi. Inilah sebabnya mengapa penggunaan sunscreen menjadi sangat penting, baik saat berada di luar maupun di dalam ruangan. Sunscreen tidak hanya berperan dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV dan polutan, tetapi juga berfungsi sebagai penghalang munculnya bintik-bintik hitam atau flek serta menjaga kulit agar tetap merata warnanya.
Kandungan Prebiotik dan Probiotik
Produk perawatan kulit yang mengandung probiotik dan prebiotik yang kaya dapat membantu mengatur pH kulit dan memelihara fungsi pelindung kulit. Kandungan ini terdapat dalam beberapa produk skincare. Dengan menggunakan serum atau krim, produk ini tidak hanya melindungi kulit dari dampak polusi, tetapi juga berperan dalam perbaikan kulit yang rusak.
Bahan Herbal
Menurut informasi dari healthline, sebenarnya komponen herbal dapat ditemukan dalam tumbuhan seperti ganggang, rempah-rempah Cina, ginkgo biloba, dan garam laut. Bahan-bahan ini memiliki potensi sebagai bahan perawatan kulit yang bertujuan melawan dampak polusi. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian mendalam yang dapat memberikan gambaran pasti mengenai dampak langsung dari kandungan-kandungan ini.