Cuaca yang tidak stabil, terkadang panas dan basah, berpotensi menyebabkan risiko kerusakan pada kendaraan, khususnya bagian ban yang mengalami kontak langsung pada jalanan
Saat cuaca panas, temperatur aspal akan naik dan ban berisiko overheat lebih cepat, sehingga ban bisa rusak. Sementara, saat cuaca hujan, suhu akan turun dan mengakibatkan turunnya tekanan udara ban sehingga konstruksi ban bisa rapuh saat digunakan.
Maka diperlukan langkah antisipasi untuk menjaga ban tetap dalam kondisi prima meskipun digunakan dalam kondisi jalanan basah atau kering.
Periksa tekanan angin ban secara berkala minimal 10 hari sekali dengan tekanan ideal berkisar dari 30 sampai dengan 35 psi pada setiap ban.
Kemudian penting juga untuk mengisi angin ban setiap bulannya agar ban dapat dipakai lebih lama. Segera ganti ban kendaraan apabila kondisinya sudah terlalu tua atau mulai aus.
Kelola Batas Muatan Kendaraan karena penting bagi pemilik kendaraan untuk mengelola batas muatan kendaraan karena ban juga memiliki batas muatannya masing-masing.
Kendaraan yang overload dapat menghambat putaran fisik ban ketika bergerak dan dapat merusak bentuk serta durabilitas ban.
Sesuaikan pilihan ban dengan kondisi cuaca wilayah pemilik kendaraan. Misalnya menggunakan ban musim panas (summer) yang memberikan tingkat cengkeraman yang andal di jalan basah maupun kering.
Pemilik kendaraan juga bisa menggunakan ban semua musim (all-season) yang memiliki kapabilitas seimbang, baik secara durabilitas maupun performa saat digunakan di musim panas dan musim hujan.