Bekerja di depan komputer atau melibatkan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan dalam jangka waktu lama telah menjadi bagian dari rutinitas banyak pekerja kantoran. Namun, di balik kegiatan ini, ada risiko yang mungkin terabaikan seperti Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome/CTS).
Sindrom ini adalah kondisi medis yang terjadi akibat tekanan berlebih pada saraf di pergelangan tangan. Kondisi ini seringkali membuat tangan terasa mati rasa, lemah, dan mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan. Meskipun seringkali dikaitkan dengan pekerja kantoran, CTS juga bisa terjadi pada orang yang melakukan gerakan tangan yang repetitif, seperti mengetik, pengguna ponsel berlebihan, dan pekerjaan lain yang melibatkan gerakan tangan yang monoton.
Studi dari Universitas Muhammadiyah Malang mencatat bahwa kasus CTS semakin meningkat, khususnya di kalangan pekerja kantoran. Bahkan, diperkirakan 1 dari 5 orang pekerja kantoran menderita kondisi ini. CTS bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup, karena gejalanya yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dalam kasus yang lebih parah, CTS bisa menyebabkan kelumpuhan otot tangan, mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas sederhana. Namun, dengan perawatan yang tepat, seperti penggunaan penyangga pergelangan tangan, istirahat yang cukup, dan terapi fisik, gejala CTS dapat dikendalikan.
Ada beberapa faktor menyebabkan saraf median bisa terjepit yang dapat memicu kondisi ini. Salah satunya adalah penumpukan tekanan dalam kanal carpal tunnel akibat pembengkakan jaringan atau radang pada urat-urat di sekitarnya. Ketika tekanan meningkat, saraf median dapat tertekan, mengakibatkan gejala CTS.
Para pekerja kantoran dan individu yang berisiko tinggi untuk mengembangkan CTS sebaiknya meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini. Perubahan kecil dalam rutinitas kerja, seperti sering melakukan istirahat dan peregangan tangan, dapat membantu mencegah CTS. Penting bagi setiap individu untuk merespons tanda-tanda awal CTS dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Dengan kesadaran dan perhatian yang tepat terhadap kesehatan tangan, pekerja kantoran dapat mengurangi risiko CTS dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan.