Kedutaan Besar Australia baru-baru ini terpantau meluncurkan pameran seni instalasi digital yang imersif, bertajuk ‘Walking Through a Songline’ sebagai bagian dari perayaan Pekan NAIDOC (Komite Nasional Hari Aborigin dan Kepulauan) 2023.
Sebagai informasi pekan NAIDOC diperingati setiap tahunnya di bulan Juli di Australia untuk merayakan sejarah, budaya, dan pencapaian penduduk asli Australia, Aborigin, dan Selat Torres.
Pekan NAIDOC merupakan sebuah kesempatan untuk mempelajari budaya dan warisan penduduk asli Australia, yang menjadi budaya tertua dan berkelanjutan di dunia.
Pameran Walking Through a Songline dikuratori oleh Museum Nasional Australia dalam kemitraan bersama Mosster Studio yangmenjadi bagian dari pameran yang telah diakui secara internasional yaitu ‘Songlines: Tracking the Seven Sisters’.
Dalam budaya penduduk asli Australia, kisah Dreamtime menceritakan tentang roh leluhur yang menciptakan tanah dan segala sesuatu di dalamnya. Songlines atau jalur Dreaming memetakan rute yang diambil oleh roh leluhur saat mereka melakukan perjalanan melintasi daratan.
Pameran Walking Through a Songline akan berlangsung dari tanggal 4-23 Juli 2023 di Museum Sejarah Jakarta, yang berlokasi di Jl. Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat.
Kemudian untuk para pengunjung hanya membayar tiket masuk museum sebesar Rp5.000 ribu dan bisa gratis menikmati pameran Walking Through a Songline.