Ariana Grande adalah seorang artis multitalenta yang terkenal di seluruh dunia. Ada beberapa hal yang bisa menginspirasi dari kehidupannya dan karya-karyanya.
Wanita bertubuh mungil dengan tinggi tubuh mencapai 153 cm ini lahir di Florida pada 26 Juni 1993. Berdarah Italia, Ariana berasal dari keluarga yang mapan dan kaya secara finansial. Ayah dan ibunya merupakan orang tua yang sukses di bidang mereka masing-masing.
Nama Ariana Grande-Butera dikenal sebagai penyanyi wanita yang tak hanya cantik, tapi juga berbakat, unik, dan dicintai banyak orang. Tak hanya apik bernyanyi dengan suara sopran, ia juga mampu mencapai whistle register dari olah vokalnya yang khas. Ariana bahkan memiliki kreativitas yang tinggi sebagai pencipta lagu.
Skill dan bakat Ariana sebagai penyanyi telah banyak meraih penghargaan bergengsi. Salah satunya dari MTV VMA yaitu Artist of The Year di tahun 2019. Ia juga berhasil mengantongi Best Pop Vocal Album untuk albumnya yang berjudul Sweetener” dari Grammy Award.
Tetapi tak disangka juga Ariana juga cukup terbuka tentang perjuangan dirinya dalam menghadapi masalah kesehatan mental, Pada tahun 2018 mengakui jika ia pernah mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder).

Gangguan ini dialaminya setelah peristiwa bom bunuh diri di Manchester Arena pada 2017, tepat setelah konser Ariana Grande bertajuk Dangerous Woman Tour selesai digelar di lokasi tersebut. Insiden tersebut yang menewaskan 22 orang dan melukai 116 orang.
Ariana juga menulis lagu berjudul Breathin dari album keempatnya “Sweetener” yang menceritakan tentang perjuangannya melawan gangguan kecemasan atau anxiety disorder, Depresi dan gangguan kecemasannya mencapai puncak pada 2019, ketika dia harus membatalkan acara meet and greet setelah mengalami serangan kepanikan (panick attack).
Sepanjang kariernya, Ariana berperan aktif dalam menyuarakan seputar masalah kesehatan mental. Melalui akun sosial medianya penyanyi berusia 28 tahun ini tidak ragu memposting infografis terkait masalah kesehatan mental.
Pada Mei 2021, Ariana Grande mengungah dan membagikan hotline pelayanan kesehatan mental dan pusat perawatan di Amerika.
Dalam postingan tersebut juga ia menyerukan agar setiap orang terbuka dengan kesehatan mentalnya dan mengakhiri stigma seputar kesehatan mental, serta menormalkan mereka yang meminta bantuan dalam menghadapi masalah tersebut.