Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023 kembali mengundang antusiasme warga Kota Pahlawan setelah absen selama tiga tahun akibat pandemi.
Dalam festival lintas budaya negara dan sejumlah daerah asal Indonesia saling unjuk gigi tari kebudayaannya masing-masing di Jalan Tunjungan, Surabaya.
Festival SCCIFAF diikuti 8 negara di antaranya Korea Selatan, Yunani, Filipina, Uzbekistan, Sri Lanka, India, Mexico, dan Prancis. Dan 9 delegasi dari berbagai macam daerah di Indonesia, yakni Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Flores (NTT), Kendari (Sulawesi Tenggara), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Mojokerto (Jawa Timur), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), dan Kota Surabaya.

Selama parade berlangsung terlihat antusias peserta dan penonton. Bahkan ada penonton yang telah datang menunggu festival tersebut dimulai,Rute yang dipenuhi pun mulai Siola hingga Hotel Majapahit, Setelah itu mereka menampilkan pertunjukan seni khas dari negara dan daerahnya masing-masing.
Wiwiek Widayati selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya menjelaskan, melalui kegiatan ini Kota Pahlawan ingin menjadi bagian sebagai ruang interaksi antarnegara melalui aktivitas kebudayaan.
Kami mengambil peran besar,Surabaya ingin menjadi salah satu kota di Indonesia yang memperkenalkan culture yang menyuguhkan aktivitas mereka.
Salah satunya adalah Tari Andijan Polka asal Uzbekistan. Tarian yang sudah populer sejak 1920-an itu sangat kental dengan nuansa klasik musik Uzbekistan, Tarian tersebut juga menggabungkan struktur nada diatonik yang khas seperti trompet, koshnai, dan harmonika. Para pengunjung pun dibuat takjub dengan penampilan klasik ala negara Asia Tengah tersebut.