Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sukses meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 yang nantinya akses digital yang bakal dilayani Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1) diutamakan untuk sejumlah layanan publik.
Satelit itu merupakan satelit multifungsi pertama milik Pemerintah Indonesia dengan kapasitas terbesar di Asia yang diharapkan dengan peluncuran Satria-1 berhasil menempati orbit dan beroperasi dengan sehingga bisa mendukung akselerasi transformasi digital nasional.
Melansir kominfo.go.id selaku Arief Tri Hardiyanto selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo Satria-1 akan bergerak menempati orbit 146 derajat Bujur Timur (BT) yang berada di langit Papua, Seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023.

Satria-1 akan dipantau Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik yang mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik, seperti solar cell dan antenanya sehingga bisa terkendali dari stasiun bumi.
Prioritas utama penerima akses internet dari strata 1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri. Akan tetapi satelit itu ditargetkan baru beroperasi penuh pada Januari 2024 dikarenakan satelit itu membutuhkan waktu 145 hari sampai di orbit yang dituju dan melakukan uji coba.
Setelah SATRIA-1 mencapai orbit dan diuji coba, lanjutnya, kapasitas awal 10 Gbps yang tersedia akan digunakan untuk melayani titik layanan publik.
Dalam tiga tahun ke depan kapasitas tersebut akan ditingkatkan hingga 150 Gbps secara bertahap, Pemerintah juga akan terus memantau serta menyesuaikan kebutuhan masyarakat wilayah 3T terhadap layanan internet cepat yang artinya pemerintah dapat mengalokasikan pengadaan akses internet satelit yang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.