Dalam beberapa waktu terakhir, publik kembali dihebohkan dengan kasus rabies yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kalimantan Barat, rabies dikabarkan sudah menelan korban 11 orang. Kemudian ada lagu di Bali, seorang balita perempuan meninggal juga diduga karena digigit anjing rabies.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini ada 26 Provinsi yang menjadi endemis rabies tapi hanya 11 provinsi yang bebas rabies yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Terutama anak-anak. Hal ini perlu menjadi perhatian serius buat para orang tua.
Rasa ingin tahu anak yang besar dan kesukaan terhadap binatang ini yang membuat anak-anak rentan terkena rabies ketimbang orang dewasa. Biasanya, anak-anak memiliki keinginan lebih untuk berinteraksi dengan binatang seperti kucing dan anjing, beberapa hewan mamalia yang sangat rentan membawa virus rabies.

Selain itu juga dapat menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Gejala masa inkubasi virus rabies sendiri berkisar antara 4 – 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih.
Kemudian gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.