Hampir semua mobil terbaru sudah dilengkapi Airbag. Perangkat ini adalah sistem pengaman berupa perangkat keselamatan yang disediakan untuk meminimalisir cedera saat kecelakaan terjadi.
Fitur ini sudah menjadi komponen standar mobil-mobil di dunia. Pasalnya, Airbag akan mengembang atau meledak secara otomatis jika kendaraan alami crash dan terbaca oleh sensor benturan.
Seperti yang diaplikasi ke line up Peugeot mulai dari 3008 & 5008 Allure Plus, Active hingga tipe low entry yaitu Peugeot 2008. Semua SUV pabrikan asal Perancis itu sudah dilengkapi Airbag baik di bagian kemudi, dashboard hingga pada lambung kanan-kiri mobil jika terjadi benturan dari samping.
Secara teknis sistem kerja airbag menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator. Hal itulah yang menyebabkan kantung udara mengembang secara otomatis.
Namun melihat sistem kerjanya yang andalkan gas sebagai pengembang kantung pengaman. Tak salah jika ada pertanyaan apakah airbag memiliki usia pakai atau masa kedaluwarsa?
Ternyata Airbag miliki masa expired atau umur pakai karena pengembang Airbag gunakan amonium nitrat sebagai pemicu meledaknya balon udara, Sehingga seiring waktu berjalan bisa jadi kualitas gas akan berkurang kemampuannya.
Meskipun fitur keselamatan ini didesain pabrikan tidak mudah rusak dan dapat digunakan dalam waktu lama, Namun faktanya seiring berjalannya waktu, amonium nitrat akan alami kerusakan. Terlebih jika ditempatkan di daerah beriklim tropis dan memiliki kelembaban tinggi seperti Indonesia, di mana zat ini akan lebih cepat rusak dibanding daerah beriklim dingin dan kering.
Namun yang perlu diingat untuk pemilik mobil karena Airbag hanya sebagai fitur tambahan atau Supplemental Resistant System (SRS), sebaiknya jangan bergantung hanya pada peranti ini. Pengemudi dan penumpang tetap gunakan sabuk pengaman dan selalu berprinsip Safety Driving selama di perjalanan.