Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher,Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid dan hormon tiroid akan menimbulkan gejala penyakit tiroid yang bisa berbeda-beda, tergantung jenis dan penyebabnya.
Hormon tiroid adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bagian depan leher. Hormon yang dihasilkannya berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk perkembangan ovarium, rahim, dan jaringan plasenta. Oleh sebab itu, kekurangan maupun kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.
Secara umum, ada dua jenis hormon tiroid yang dikenal, yakni L-thyroxine (3,5,3′,5′-tetraiodothyronine) atau T4 dan L-triiodothyronine (3,5,3′-triiodothyronine) atau T3.
Keduanya bekerja langsung pada jaringan ovarium, rahim, dan plasenta melalui reseptor spesifik yang mengatur perkembangan dan metabolisme organ-organ ini.
Produksi hormon T4 dan T3 ini diatur oleh thyroid stimulating hormone (TSH), yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak,TSH juga bekerja secara sinergis dengan follicle stimulating hormone (FSH) dalam perkembangbiakan sel-sel granulosa ovarium yang menghasilkan estrogen, progesteron, anti-Mullerian hormone (AMH), dan hormon-hormon lainnya.
Hormon tiroid juga ditemukan di dalam cairan folikel sel telur,Dengan demikian, gangguan pada produksi hormon ini juga akan berdampak pada perkembangan folikel sel telur.
Dalam proses kehamilan hormon tiroid berperan penting dalam proses implantasi dan perkembangan janin di awal kehamilan,Hormon ini memiliki efek langsung pada dinding rahim dan plasenta.

Penyakit tiroid atau gangguan tiroid mengacu kepada sekelompok gangguan yang menyebabkan gangguan fungsi pada kelenjar tiroid. Ini dapat berarti kekurangan produksi (hipotiroidisme) atau kelebihan produksi (hipertiroidisme) pada hormon T3 maupun T4.
Pada wanita penyebab hipotiroidisme yang paling banyak ditemukan adalah gangguan autoimun dan tiroiditis Hashimoto,Sedangkan penyebab hipertiroidisme yang paling umum adalah penyakit Graves dan kondisi autoimun lainnya.
Haid yang tidak teratur dan tidak adanya ovulasi pada hipotiroidisme khususnya, menunjukkan bahwa penyakit tiroid dapat mengganggu perkembangan dan pematangan folikel. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kadar TSH pada wanita infertil lebih tinggi daripada wanita fertil yang normal. Selain itu, peningkatan kadar TSH di dalam darah berhubungan dengan berkurangnya cadangan ovarium (diminished ovarian reserve) pada pasien-pasien infertil.
Menurunnya cadangan ovarium dalam hal jumlah dan kualitas sel telur merupakan proses yang sangat bergantung pada usia. Namun, fenomena ini sebetulnya bisa terjadi pada usia berapapun. Pada wanita usia reproduksi, penyebab menurunnya cadangan ovarium sebagian besar tidak diketahui. Sisanya, dapat terjadi akibat pembedahan pada ovarium, endometriosis, dan kemoradiasi.
Cadangan ovarium ini dapat dilihat melalui kadar anti-Mullerian hormone (AMH) yang dihasilkan oleh sel-sel granulosa folikel sel telur dengan diameter 5-8 mm. Hormon ini cukup akurat dalam memprediksi cadangan ovarium oleh karena kadarnya relatif konstan di sepanjang siklus haid.