Little Mermaid merupakan salah satu dongeng klasik yang telah menghiasi berbagai buku cerita anak selama ratusan tahun. Asal usul kisah The Little Mermaid berasal dari Denmark.
Ada banyak versi kisah The Little Mermaid di dunia, termasuk yang paling terkenal versi Disney. Dongeng The Little Mermaid versi Disney pertama kali hadir dalam bentuk animasi berjudul sama yang rilis pada 1989. Di tahun ini, perusahaan animasi dan hiburan berbasis di Amerika Serikat itu akan kembali merilis kisah The Little Mermaid dalam versi live action.
Dikutip dari Disney, film The Little Mermaid versi live action dijadwalkan tayang secara global mulai 24 Mei 2023. Asal Usul Dongeng The Little Mermaid Dongeng The Little Mermaid pertama kali ditulis oleh seorang pencipta dongeng asal Denmark bernama Hans Christian Andersen.
Andersen sendiri dikenal sebagai sastrawan dan penulis dongeng populer. Beberapa judul dongeng yang ia ciptakan selain The Littlle Mermaid, termasuk The Snow Queen, The Ugly Duckling, Thumbelina, The Prince and The Bean Stalk, dan sebagainya.

Dikutip dari American Literature kisah asli The Little Mermaid diterbitkan pada tahun 1836. Kisah tersebut rilis bersama buku berjudul Fairy Tales Told for Children yang diterbitkan oleh penerbit CA Reitzel di Kopenhagen. Namun, tidak dipungkiri bahwa The Little Mermaid merupakan dongeng Andersen yang sangat populer.
Hal ini dibuktikan dari banyaknya buku cerita dan film animasi yang mengangkat kisah The Little Mermaid, termasuk salah satunya Disney. Disney pertama kali mengadaptasi kisah The Little Mermaid pada 1989 dalam film animasinya berjudul The Little Mermaid.
Pada versi film animasi Disney,si putri duyung kecil diberi nama Ariel yang merupakan putri penguasa laut Raja Triton. Pada versi Disney, sosok Ariel dikenal berjiwa bebas dan cukup nekat.
Ariel yang berubah menjadi manusia berhasil mengalahkan penyihir jahat dan hidup bahagia bersama pangeran yang ia cintai. Padahal, kisah asli The Little Mermaid sedikit berbeda dengan versi Disney yang begitu terkenal. Alih-alih memberikan akhir bahagia, kisah orisinal The Little Mermaid justru berakhir dengan tragis. Alih-alih hidup bahagia dengan si pangeran, putri duyung dalam versi Andersen harus berakhir menjadi buih di lautan karena cintanya tidak tersampaikan.