Ransomware merupakan jenis malicious software tertentu yang menuntut tebusan finansial dari seorang korban dengan melakukan penahanan pada aset atau data yang bersifat pribadi.
Kegiatan penyebaran ransomware dilakukan oleh penyerang atau Threat Actor dengan tujuan utama adalah finansial oleh karenanya Threat Actor menjadikan data pribadi sebagai ancamannya.
Seperti yang dialami Layanan Perbankan BSi yang baru-baru ini mengalami eror akibat serangan siber. Hacker yang menyerang layanan BSI diduga menyusupkan sebuah ransomware ke dalam sistem yang membuat aplikasi mobile banking BSI mengalami gangguan selama empat hari.
Ransomware merupakan salah satu jenis malware (virus berbahaya) yang menyerang sistem komputer untuk mendapatkan tebusan atau ransom. Data korban akan dienkripsi sehingga mereka tidak dapat mengakses file, database, atau aplikasi.
Munculnya Ransomware telah menjadi sebuah epidemi secara global karena hal tersebut terus memakan banyak korban di seluruh dunia, memaksa perusahaan untuk memutuskan antara mencoba memulihkan data dari cadangan (dan berpotensi kehilangan data penting sejak cadangan terakhir) dan membayar sejumlah besar tebusan kepada peretas.
Teknologi yang semakin berkembang membuat perangkat malware lebih mudah diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Kehadiran Ransomware-as-a-Service (RaaS), seperti Ransom32, juga membuat serangan siber semakin meningkat. Ini membuat para hacker lebih mudah menyusun rencana dalam melakukan serangan siber.
Teknologi yang semakin berkembang mengharuskan kita untuk semakin waspada terhadap serangan siber,Sehingga bagi kalian bila ada email yang mencurigakan jangan langsung diklik, ya.