Setelah lebih dari 2 tahun tutup karena pandemi yang melanda dunia, Galeri Indonesia Kaya telah mempercantik diri dan kembali hadir untuk menyapa para penikmat seni dalam #GIKwajahbaru.
GIK telah menjadi rumah bagi para pekerja seni kreatif Indonesia untuk menampilkan berbagai karyanya. GIK telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian.
Galeri Indonesia Kaya merupakan bentuk komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya kepada generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
Berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8, Galeri Indonesia Kaya (GIK) merupakan ruang publik yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Renitasari Adrian selaku Program Director Galeri Indonesia Kaya menjelaskan bahwa sejak pandemi yang melanda dunia membuat banyak acara seni pertunjukan panggung ditiadakan,Namun keadaan ini mendorong kami untuk berkreasi dalam menampilkan berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja ke dalam medium ruang virtual (online) dan mendorong para pekerja seni untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini agar ekosistem industri seni pertunjukan tetap bertahan.
Tentu dalam kesempatan ini juga menjadi momen bagi kami untuk melakukan renovasi untuk mempercantik Galeri Indonesia Kaya agar bisa tampil dengan wajah baru yang memberi kesegaran dalam dunia kreatif seni pertunjukan Indonesia. Pembukaan kembali GIK ini juga tidak lepas dari dukungan para pekerja seni, rekan-rekan media, dan para pecinta seni Indonesia yang sabar menantikan #GIKwajahbaru.
GIK hadir sebagai penggung budaya yang dapat digunakan berbagai komunitas kreatif untuk menampilkan karya-karyanya kepada masyarakat. Hal ini merupakan bentuk dukungan untuk menciptakan dan mengembangkan lebih banyak lagi orang-orang kreatif di masyarakat Indonesia, khususnya kalangan anak muda.
GIK menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium dimana para pekerja seni dapat melakukan berbagai kegiatan seperti workshop, tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan lain sebagainya.
Auditorium berkapasitas 150 orang ini didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya. Setiap pelaku seni memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan auditorium, baik untuk latihan maupun pertunjukan.