Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir telah menunjukkan penurunan yang signifikan, tidak terkecuali di tanah air. Namun kabar mengejutkan datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali berhati-hati dan menjaga jarak.
Pasalnya, subvarian Covid-19 bernama Omicron XBB 1.16 alias varian Arcturus tengah menjadi kekhawatiran banyak otoritas kesehatan di dunia. Menurut WHO, XBB.1.16 merupakan rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dan berbagi mutasi dengan XBB.1.5.
Kementerian Kesehatan meminta masyarakat agar aktif kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Walaupun kasus baru mengalami penurunan ke 1.145 kemarin dari sebelumnya 1.242, kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12. Kasus aktif pun naik menjadi 10.881 kemarin dari sebelumnya 10.448. Sedangkan pasien yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617, dari hari sebelumnya 1.573.
Kenaikan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir dipicu oleh varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16 yang sangat menular.
Sejumlah gejala dari varian ini antara lain kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, Demam atau menggigil, Batuk, Sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.
Arcturus juga telah ditemukan di sejumlah negara lain. Sejauh ini sudah ada 29 negara yang mengidentifikasi keberadaan varian tersebut, termasuk India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia.
Sebagai informasi Arcturus merupakan nama lain dari sub-varian 1.19. Varian tersebut turunan dari varian BA.2.10.1 dan BA.2.75, serta berbagi mutasi dengan XBB.1.5.
Mutasi varian disebut akan membuat peningkatan pada tingkat penularan dan juga infeksi. Namun berdasarkan laporan, belum ada lonjakan kasus rawat inap, masuk ICU, atau kematian akibat Arcturus.