Berbuka puasa tidak hanya semarak dengan kegiatan ibadah umat Muslim,Seiring dengan datangnya bulan puasa ini banyak kuliner tradisional yang biasanya tidak tersaji dalam keseharian melengkapi sebagai menu utama.
Salah satunya kalian bisa berbuka dengan menu Nasi Sultan yang terinspirasi dari keseharian Sri Sultan Hamengkubuwono X yang gemar memasak dan mencicipi kuliner dari berbagai daerah,Menu ini dikreasikan oleh Heri Purnama selaku Sous Chef Hotel Indonesia Kempinski Jakart.
Menu Nasi Sultan ini sengaja dihadirkan sebagai wujud kekaguman Chef Heri pada Sri Sultan Hamengkubuwono X,Menu ini pun tidak saya sajikan pada setiap momen, saya hanya menawarkannya pada acara–acara besar saja, seperti pernikahan dan kepada tamu kehormatan yang berkunjung ke hotel ini.
Nasi Sultan ini memiliki rasa gurih lengkap dengan beberapa toping menu lauk ini pun siap memanjakan lidah para penikmatnya.

Nasi berwarna hijau dengan bentuk limas layaknya nasi tumpeng tersebut secara filosofi melambangkan keagungan Kraton Yogyakarta yang kini berada di bawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Nasi dengan rasa gurih itu pun sengaja diolah dengan perasan daun pandan agar warnanya menarik dan bercita rasa lezat. Menurut Chef Heri agar rasa nasi semakin gurih dan aroma pandan dapat melekat ke seluruh lapisan permukaan nasi, maka beras yang telah dicuci perlu didiamkan selama 15 menit sehingga pori pori beras dapat terbuka sempurna, barulah diberi air sari pandan lalu dikukus selama 15 menit.
Agar wanginya terus melekat, maka setelah nasi dikukus dicampur dengan beberapa batang serai, beberapa lembar daun salam, dan potongan jahe lalu dimasak bersama santan dengan perbandingan 1:1 hingga matang.
Kemudian disandikan dengan Urip-Urip ikan merupakan menu pelengkap yang padu untuk dikombinasikan dengan nasi pandan,Bila mengacu pada menu asli dari apa yang telah dibuat Sri Sultan Hamengkubuwono X, Urip-urip ikan tersebut menggunakan lele.