Indonesia akan kebagian kesempatan untuk bisa menyaksikan fenomena alam langka yakni Gerhana Matahari Hibrida.
Masyarakat Indonesia akan dapat melihat fenomena langit menakjubkan, yaitu gerhana matahari hibrid. Peristiwa ini akan terjadi pada Kamis (20/4/2023) mulai pukul 09.29.27 WIB, puncaknya pada pukul 10.45.23 WIB, dan berakhir pada pukul 12.06.41 WIB. Lama gerhana ini 2 jam 37 menit 14 detik. Peristiwa ini akan tampak atau terlihat di seluruh Indonesia sebagai gerhana sebagian.
Gerhana matahari ini terjadi pada akhir bulan Hijriyah saat bulan mengalami konjungsi dan posisinya sejajar dengan matahari dan bumi dalam satu garis ekliptik
Gerhana Matahari Hibrida sendiri ialah peristiwa Gerhana Matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda yang terjadi dalam satu waktu, dimulai dengan Gerhana Matahari Cincin, dilanjutkan Gerhana Matahari Total kemudian kembali Gerhana MatahariCincin.
Peristiwa ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia di beberapa wilayah. Sementara untuk Gerhana Matahari Cincin hanya bisa dilihat di Amerika Serikat, sebagian Amerika Tengah, Kolombia dan Brazil.
Informasi terkait Gerhana Matahari Hibrida disampaikan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melalui media sosial (medsos) resminya,Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Nasional yang kini berada dibawah BRIN itu menjelaskan bahwa Yogyakarta akan menjadi provinsi yang paling awal mengalami Gerhana MatahariSebagian.
Sementara Medan akan menjadi provinsi yang paling awal mengakhirinya,Jayapura kemudian akan menjadi wilayah yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian. Sayangnya ini tidak dapat disaksikan di lima kabupaten/kota di Aceh, seperti Sabang, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Besar dan Pidie.
Gerhana Matahari hibrida adalah perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. Andi menjelaskan bahwa gerhana Matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.