Saat kita berlibur ke pulau Dewata banyak sekali masyarakat yang bertanya-tanya mengapa banyak pohon, patung yang dibalut dengan kain bermotif seperti catur dengan beberapa warna yang berbeda, Poleng atau Ayunan Poleng.
Kain Poleng atau Ayunan Poleng adalah nama kain dengan motif kotak-kotak hitam putih yang banyak dijumpai di pulau Bali. Kain kotak-kotak hitam putih ini banyak ditemukan menempel di pohon, patung atau benda lainnya.
Banyak wisatawan yang bertanya-tanya mengapa Kain Poleng atau Sareges Poleng ini dipasang di berbagai tempat, terutama tempat-tempat keramat.
Dilansir dari laman Bobo, kain Poleng atau Poleng Saput memiliki arti yang sesuai dengan namanya. Saput artinya kain yang dibungkus, dan poleng adalah ungkapan silih berganti antara hitam dan putih.
Warna hitam putih yang berselang-seling ini merupakan simbol dari Rwa Bhineda, sebuah konsep keseimbangan alam. Konsep keseimbangan juga dilambangkan dengan dua kotak berwarna hitam dan putih yang jumlahnya sama. Hal ini membuat kain Poleng menjadi kain yang sakral dan fungsinya berbeda dengan kain penutup pada umumnya.
1. Rwa Bhineda Poleng
Saput Kain Rwa Bhineda Poleng merupakan kain berwarna putih dan hitam. Kain ini berarti ada hal-hal yang berbeda di dunia ini, tetapi ketika menyatu hal ini mengalir secara harmonis, itu merupakan sebuah bentuk atau corak yang menyeimbangkan alam.
2. Saput Poleng Sudhamala
Kain Poleng Sudhamala adalah kain berwarna putih, abu-abu dan hitam. Warna hitam putih merupakan lambang Rwa Bhineda, sedangkan warna abu-abu merupakan garis diantara keduanya.
3. Kain Saput Poleng Tridatu
Poleng Tridatu merupakan kain berwarna putih, hitam dan merah. Kain ini melambangkan triguna, atau ajaran tiga sifat manusia, dimana warna merah berarti batas atau kekerasan, warna hitam berarti tamas atau malas, dan putih adalah warna setan atau bijaksana.
Peranan Kain Poleng seperti yang diketahui, kain poleng biasanya diletakkan di atas pohon, patung atau gapura sebagai tanda bahwa benda tersebut memiliki kekuatan magis yang harus dihormati, dilindungi dan dilestarikan.
Kain poleng juga merupakan bagian dari seragam yang dikenakan oleh pakaian pecalang (keamanan desa adat) atau dalang dan pemain panggung punakawan.