Perubahan suasana hati merupakan hal yang wajar ketika seseorang mengalami kejadian yang sedih atau gembira. Namun, perubahan suasana hati yang terjadi secara rutin dan drastis bisa menjadi tanda adanya masalah medis yang disebut Borderline personality disorder (BPD).
Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah masalah kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain,Akibatnya, pikiran yang mengganggu ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari pengidapnya.
Pengidap BPD juga menghadapi masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, dan pola hubungan yang tidak stabil
Gejala gangguan kepribadian ambang biasanya muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Peristiwa yang mengganggu atau pengalaman yang membuat stres dapat memicu gejala atau memperburuknya. Seiring waktu, gejala biasanya berkurang dan mungkin hilang sama sekali.
Beberapa orang mungkin hanya memiliki beberapa gejala, tapi yang lainnya mungkin dapat mengalami gejala yang lebih banyak. Gejala BPD pun kerap kali dianggap sebagai bipolar karena bentuknya yang sangat mirip. Berikut gejala-gejala yang mengindikasikan borderline personality disorder:
Perubahan suasana hati secara intens. Individu yang mengidap BPD dapat mengalami perubahan suasana hati secara mendadak terhadap diri sendiri maupun orang lain. Emosinya bisa irasional, seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, kebencian, dan kesedihan yang tidak terkendali. Pengidapnya mungkin bisa sampai marah atau menyerang orang lain dan kesulitan untuk menenangkan dirinya sendiri.
Takut ditinggalkan. Perasaan ini sangat umum dialami oleh pengidap BPD. Mereka bisa tidak nyaman dengan kesendirian dan takut ditolak sampai ditinggalkan oleh orang lain. Dalam kasus yang ekstrem, pengidapnya bisa nekat untuk melacak keberadaan orang yang mereka cintai atau mencegah orang tersebut pergi.
Kesulitan mempertahankan hubungan. Sebagian besar pengidap BPD kesulitan untuk mempertahankan hubungannya. Persahabatan, pernikahan, dan hubungan mereka dengan anggota keluarga seringkali kacau dan tidak stabil.
Perilaku impulsif dan berbahaya. Pengidap BPD juga kerap impulsif dan melakukan perilaku-perilaku berbahaya, seperti mengemudi sembrono, berkelahi, berjudi, penyalahgunaan zat, dan aktivitas seksual yang tidak aman. Perilaku ini bisa sulit atau tidak mungkin dikendalikan.
Menyakiti diri sendiri yang termasuk pada perilaku berbahaya lainnya yang bisa dilakukan pengidap BPD adalah menyakiti diri sendiri. Mereka bisa nekat memotong, membakar atau melukai diri sendiri sampai memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Banyak orang dengan BPD sering merasa sedih, bosan, tidak terpenuhi atau “kosong.” Perasaan tidak berharga dan membenci diri sendiri juga umum terjadi atau dengan kata lain Depresi,
Paranoia atau Orang-orang yang mengidap BPD sering merasa khawatir terhadap pemikiran orang lain. Mereka takut bahwa orang-orang tidak menyukai dirinya atau tidak ingin menghabiskan waktu bersama dirinya.