Menjelang hari Raya Nyepi, Jagat maya disuguhkan sajian menarik seputar Ogoh-ogoh. Biasanya ogoh-ogoh terbuat dari Sterofoam, namun semakin tahun masyarakat mulai meninggalkan sterofoam ini dan membuat ogoh-ogoh menggunakan bahan-bahan daur ulang yang disusun dan di cat agar membuat kesan raksasa yang nyata.
Tahun ini semakin dimeriahkan dengan adanya hari Daur Ulang Sedunia yang nampaknya mendapat cukup antusias dari masyarakat Bali, Sperti yang terlihat Para orang tua murid beserta anak-anak bule dari Green School Bali ini mengangkat rangka ogoh-ogoh yang terbuat dari batang bambu dan untuk ogoh-ogoh tersebut dibuat dari beberapa bahan daur ulang seperti kertas bekas yang di cat, daun kering.
Bukan tanpa sebab mengapa ogoh-ogoh dibuat besar dan menyeramkan karena ogoh-ogoh sendiri merupakan simbol dari watak Bhuta Kala,Namun ogoh-ogoh buatan anak-anak bule di Bali ini sangat lucu dan sekaligus menjadi suatu karya yang artistik dan juga menghibur para wali murid dan juga warga sekitar.
Ogoh-ogoh pertama menyerupai bola dunia (globe) seperti Bumi Pertiwi, dilanjutkan dengan raksasa merapi yang digambarkan seperti monster letusan gunung berapi lalu ada makhluk mitologi Batara Kala (Kala Monster), ada juga Dragonite (Naga berkepala tiga) dan masih banyak lagi.
Seperti Layaknya warga Bali, Ogoh-ogoh diarak oleh anak-anak yang mayoritas keturunan bule dan bersekolah di sekolah internasional di Bali ini dengan cara mereka (anak-anak) masuk ke bagian dalam rangka bambu yang saling silang dan menjadi bentuk persegi, sedangkan bambu bagian luarnya di angkat oleh beberapa orang tua murid