Bali memang sudah tidak asing lagi dengan ragam budaya dan tradisi yang selalu dilestarikan oleh masyarakatnya. Keunikan-keunikannya juga mampu membawa nama Bali hingga ke mancanegara. Salah satunya adalah Upacara Melasti.
Upacara Melasti merupakan sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Masyarakat Bali melakukan upacara ini dengan cara membasuh muka atau menyentuh air sebagai simbol membuang karma buruk.
Upacara Melasti dilakukan sebagai upaya penyucian diri dan alam sebelum merayakan Hari Raya Nyepi.
Upacara Melasti adalah upacara pembersihan Bhuwana Agung atau jagat raya, baik dari diri sendiri atau alam semesta, Pelaksanaan upacara Melasti ini bertujuan untuk mencari air kehidupan sebagai materi menyucikan diri.
Selain itu dengan air kehidupan diharapkan mampu menyingkirkan sifat buruk dari dalam diri manusia maupun alam. Upacara Melasti juga sebagai bentuk permohonan kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa supaya umat Hindu diberikan kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.

Dalam kepercayaan Hindu sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai asal Tirta Amerta atau air kehidupan. Sumber-sumber air tersebut memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, termasuk umat manusia karena itulah, Upacara Melasti selalu diadakan di tempat-tempat khusus seperti tepi pantai atau tepi danau.
Selain melakukan persembahyangan, Upacara Melasti juga dilakukan untuk pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura (Pralingga atau Pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya) yang kemudian benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa.
Ritual atau pelaksanaan Upacara Melasti ini dilakukan pada sasih Kesanga (bulan ke-9) atau sekitar bulan Maret.
Perayaan sekali dalam setahun ini juga menjadi proses evaluasi diri dari masyarakat Balo agar selalu berada pada jalur yang benar sesuai tuntunan Kitab Suci Weda