Sate Lilit merupakan makanan khas Bali ini merupakan sate yang dibelit dalam bentuk lonjong pada bambu, Makanan ini awalnya adalah makanan khas daerah Klungkung, seiring berjalannya waktu Sate Lilit mulai tersebar di beberapa daerah Bali.
Selain rasanya yang enak Sate Lilit juga praktis untuk dikonsumsi karena tidak memerlukan bumbu tambahan lainnya dengan tampilan yang berwarna emas kekuningan yang berasal dari bumbu kunyit yang dicampur dengan adonan daging. Cita rasa makanan ini sangat unik dengan campuran rasa gurih, manis, dan sedikit pedas.
Sate Lilit berbeda dengan sate ayam atau sate kambing pada umumnya yang disajikan dengan menggunakan bumbu kacang sebagai pelengkapnya. Sate Lilit tidak menggunakan bumbu kacang atau bumbu kuah lainnya. Sate satu ini sudah memiliki rasa dan aroma yang khas sehingga tidak memerlukan bumbu kacang. Kamu bisa menyantap Sate Lilit langsung tanpa bumbu apapun.
Sate Lilit terbuat dari daging babi atau ikan yang dicincang halus, mereka menggunakan bahan baku daging babi dan ikan karena mereka menganggap suci hewan sapi pada agama mereka yaitu Hindu. Namun, untuk kamu para muslim tidak perlu khawatir jika mengkonsumsi Sate Lilit karena sudah banyak tempat-tempat di daerah Bali yang menjual Sate Lilit tanpa menggunakan daging babi.
Sate Lilit ini merupakan makanan yang wajib ada saat upacara adat di Bali dijadikan sebagai persembahan atau sesaji penghormatan kepada dewa.
Masyarakat Bali mengharuskan hanya pria yang boleh membuat Sate Lilit mulai dari meracik adonan, menyembelih hewan, melilit sampai membakarnya. Bagi masyarakat Bali, Sate Lilit dijadikan sebagai simbol kehidupan kejantanan seorang pria Bali yang konon katanya jika terdapat pria Bali yang tidak bisa membuat Sate Lilit kejantanan sang pria akan dipertanyakan.
Biasanya masyarakat Bali akan membuat Sate Lilit dalam jumlah yang banyak bahkan proses pembuatannya bisa melibatkan 100 orang pria. Namun, kini Sate Lilit telah banyak ditemukan di pinggiran jalan sampai ke restoran berbintang mewah.