Batik merupakan hasil karya dari tangan manusia secara langsung dengan menggunakan canting sebagai media untuk menggambar dengan menggunakan lilin malam sehingga menghasilkan karya yang indah yang harus terus menerus diwariskan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Batik sendiri memiliki beragam macam motif dengan pembuatan batik yang dapat mengambarkan karakter masing-masing setiap pulau yang ada diIndonesia, Salah satunya Batik Ciprat asal Jawa Timur yang mengunakan metode pembuatan Ciprat yang mudah untuk dipelajari.
Memahami hal tersebut Aston Sidoarjo mengadakan kegiatan pembuatan batik ciprat sebagai langkah dalam mewariskan batik kepada setiap generasi, Seperti kali ini Aston mengajak para penyandang disabilitas untuk membuat batik ciprat.
Hasilnya pun tampak menakjubkan sekali dan para difable pun mampu menujukan bahwa fisik bukanlah sebuah halangan bagi penyandang disabilitas untuk melakukan kegiatan. ASTON Sidoarjo City Hotel & Conference Center menjadi tempat pelaksanaan kegiatan yang diinisiasi oleh D-LINK Project untuk mengadakan pelatihan Batik Ciprat yang diikuti 7 penyandang disabilitas beserta 7 pendamping.

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan memberdayakan kelompok disabilitas di bidang kewirausahaan dan ketenagakerjaan. Melalui kegiatan ini, para peserta membuktikan bahwa kekurangan fisik tidak menjadi batasan untuk terus berkarya.
Peserta yang mengikuti kelas Batik Ciprat ini merupakan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan sensorik, fisik, intelektual dan disabilitas mental.
Proses pembuatan Batik Ciprat ini terdiri dari beberapa tahapan. Pertama melapisi kain dengan cairan lilin berwarna. Kemudian tunggu kain hingga kering, lalu baru bisa mencipratkan cairan lilin dengan menggunakan kuas dan lidi.
Dengan mencipratkan larutan lilin ke lembaran kain katun, peserta lebih mudah untuk meluapkan kreativitasnya. Terutama bagi penyandang disabilitas mental, mereka dapat meluapkan emosi nya melalui Batik Ciprat ini.