Campak kembali menjadi sorotan setelah kementerian Kesehatan menerapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat melonjaknya kasus penularan di 31 provinsi yang telah dikenal sebagai penyakit yang mudah menular dan menimbulkan masalah kesehatan lainnya yang tidak hanya menyerang balita dan anak anak, tetapi orang dewasa pun juga dapat tertular.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang termasuk keluarga paramyxovirus. Ketika seseorang terinfeksi, maka virus akan menyerang sel inang dan menggunakan komponen di dalamnya untuk memperbanyak diri, Virus penyebab campak menginfeksi saluran pernapasan.
Virus tersebut juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah yang kemudian menyebar melalui udara ketika orang yang sedang terinfeksi batuk atau bersin, dan orang di dekatnya menghirup droplet infeksius tersebut.
Virus juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan dari hidung atau mulut orang yang terkena campak, Dilansir National Health Service (NHS) campak dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius jika virus menyebar ke beberapa bagian tubuh, misalnya paru-paru atau otak yang akan memicu masalah yang dapat muncul akibat campak yaitu pneumonia, meningitis bahkan sampai kebutaan.
Sebenarnya campak sendiri dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi maka pemerintah Indonesia pun pemerintah telah memfasilitasi imunisasi campak bagi balita, Namun akibat pandemi Covid-19 lalu pemerintah mengalihkan fokus pada penanganan terlebih dahulu sehingga Imunisasi campakpun bisa dibilang berkurang.
Menjalani vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah campak dengan mendapatkan vaksinasi, kalian tidak hanya melindungi diri sendiri dan keluarga saja, melainkan juga dapat melindungi orang lain yang tidak dapat divaksinasi karena banyak orang yang telah divaksinasi, maka penyakit tersebut makin sedikit bersirkulasi atau menyebar di masyarakat yang disebut dengan istilah kekebalan kelompok atau herd immunity.