Jelang Imlek 2023 yang sudah semakin dekat salah satu ritual yang dilakukan masyarakat Tionghoa adalah tradisi cuci patung dewa dan dewi,Ritual ini dilakukan bukan hanya karena menjadi bagian dari perayaan Imlek tetapi juga banyak pesan penting di dalamnya.
Selain dianggap membawa keberkahan jika ikut memandikan, ritual cuci patung dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan dewi saat naik ke kayangan, Tidak hanya pembersihan patung atau arca,rangkaian acara setelahnya juga dinantikan dalam menyambut Imlek, Ritual dilakukan dengan memandikan ratusan patung yang dipercaya bahwa pembersihan ini sebagai bentuk persiapan sebelum Dewa Dapur atau Konco Coo Kun Kong naik ke Nirwana menghadap Tuhan.
Patung-patung diturunkan dari altar kemudian bajunya dilepas untuk dimandikan dalam bak berisi air kembang yang sudah disiapkan. Sebelum dimandikan, patung-patung dibersihkan dari debu menggunakan kuas. Setelah selesai prosesi pembersihan, patung dikeringkan dengan menggunakan lap atau handuk.
Umat yang datang percaya bahwa dengan ikut memandikan patung akan membawa keberkahan, kesehatan dan kedamaian, Dalam waktu sepekan sebelum Imlek dirasa adalah waktu yang pas untuk melaksanakan prosesi cuci patung. Dipercaya para dewa sedang naik ke kayangan untuk melaporkan catatan amal manusia selama setahun sehingga patung-patungnya sedang kosong dan dibersihkan dengan harapan saat para dewa kembali, tempat atau patungnya sudah dalam keadaan bersih.
Prosesnya pun dilakukan dengan serius dan tidak sembarangan menggunakan alat yang digunakan harus baru dan menggunakan air hangat serta varian bunga. Orang yang hendak ikut memandikan patung, harus lah orang yang sudah mempersiapkan diri dengan membuang pikiran buruk dan berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, Mereka juga diwajibkan untuk membersihkan diri dengan keramas dan menjadi vegetarian sebelum menjalani ritual cuci patung ini.