Kebudayan dan kesenian negara Indonesia yang melimpah di bidang musik,Kekayaan musik di Nusantara juga tercermin dengan beragamnya instrumental seperti salah satu yang populer adalah alat musik rebab yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Pada umumnya rebab digunakan untuk mengiringi ritual serta berbagai pertunjukan tradisional, termasuk di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Beberapa pertunjukan itu di antaranya adalah Wayang Golek, Makyong, Topeng Betawi, hingga Main Putri.
Menjadi alat musik yang menyatu dengan kultur masyarakat yang dalam sejarahnya rebab merupakan instrumen dengan kisah panjang hingga akhirnya dikenal dalam lanskap kebudayaan Indonesia.
Asal mula instrumen Rebab berasal dari kawasan Timur Tengah yang menyebar ke berbagai wilayah dunia, seiring dengan penyebaran agam Islam. Adapun, di Nusantara alat musik ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari Turki dan Asia Tengah.
Hingga instrumen rebab merupakan alat musik gesek pertama di dunia yang kelak menjadi cikal bakal instrumen biola di era modern. Rebab diketahui mulai menyebar ke Eropa, Afrika Utara, dan kawasan Asia Tenggara pada awal abad ke-8 Masehi.
Di Indonesia, alat musik Rebab menjadi salah satu instrumen yang menjadi melodi dasar dan instrumen pembuka Gamelan. Fungsi Rebab dalam ansambel Gamelan pun lebh bebas karena bisa dimainkan sendiri alias bukan seagai pengiring.
Tak hanya itu, instrumen Rebab juga menjadi penyelaras cengkok nada, baik saat menginterpretasikan irama gamelean, suara sinden, hingga wiraswara penyanyi lelaki dalam kesenian karawitan.
Rebab merupakan alat musik yang masuk dalam jenis kordofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dihasilkan dari dawai atau senar. Adapun, cara memainkan instrumen kordofon bisa dengan dipetik atau digesek.
Memainkan Rebab juga diperlukan konsentrasi tinggi dan kepekaan telinga, sebab rebab tidak memiliki fret laiknya gitar. Oleh karena itu untuk menghasilkan suara rebab yang nyaring harus melakukan latihan intens dan kaeasabaran khusus.