Dalam pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono terdapat satu menu makanan yang mencuri perhatian banyak pihak, Menu tersebut disebut-sebut sebagai makanan para sultan di Yogyakarta dahulunya yaitu Manuk Nom
Makanan itu merupakan hidangan penutup berupa puding yang dikukus dan terbuat dari tape ketan, Manuk Nom atau dalam bahasa Jawa berarti yaitu burung muda yang memiliki tekstur seperti puding dengan bentuk menyerupai burung. Makanan ini biasanya disajikan dengan emping melinjo.
Manuk Nom ini menjadi kuliner bersejarah dan kerap disajikan dalam sejumlah acara jamuan keraton mulai tahun 1877 hingga 1921,Seiring berjalannya waktu, pada pemerintahannya Sri Sultan Hamengku Bowono VII yakni tahun 1921-1939, Manuk Nom diperkenalkan ke masyarakat luas.
Tampilan Manuk Nom ini pun unik yakni dengan kedua emping dipasang di kedua sisi membuat sajian ini tampak seperti burung muda yang sedang mengepakkan sayapnya.