Kencangnya literasi digital sejalan dengan gaungan revolusi industri terkini yang rasanya tak perlu dinafikan apalagi dinilai sebagai perubahan peradaban dengan munculnya pengimbang dalam balut kebudayaan rasanya perlu juga disuarakan seperti gamifikasi seni Reak yang dikenalkan para dosen Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Berdinamika dengan nilai budaya yang disajikan secara menarik dan menyenangkan digagas oleh tim pengabdian masyarakat (abdimas) UNPAR yang Berkolaborasi dengan Sanggar Seni Reak Tibelat akhirnya gamifikasi seni Reak pun muncul ke permukaan agar bisa dinikmati semua kalangan.
Kristining Seva menjelaskan bahwa gamifikasi seni Reak tentunya untuk memperkuat eksistensi seni Reak itu sendiri yang merupakan pertunjukan seni masyarakat Sunda perlu dikenalkan dengan cara yang mudah dimengerti dan tentu dengan harapannya tentu saja gamifikasi menjadi wadah edukasi penguatan karakter dan budi pekerti.
Gamifikasi yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Kaulinan Reak’ sendiri terdiri dari berbagai elemen,Misalnya saja papan permainan, kartu, dan terbaru kamus setebal 54 halam
Tim dosen menyadari bahwa salah satu tuntutan Tri Dharma ‘Kampus Merdeka’ adalah menjadi dosen penggerak dalam berbagai kegiatan antara lain mendukung, menjaga, merawat, dan melestarikan budaya lokal. Salah satunya adalah dengan terlibat dalam komunitas lokal dan mengajak mahasiswa untuk melakukan praktik mengajar bagi komunitas budaya lokal dalam mendukung soft skill melalui pengalaman socio-entrepreneur dengan properti seni digambarkan dan dijelaskan sedemikian rupa dalam kamus agar mudah dicerna.