Dalam dunia musik Tanah Air, kita memiliki sebuah studio rekaman yang paling bersejarah yakni Lokananta. Studio tersebut merupakan studio rekaman pertama yang ada di Indonesia.
Banyak musisi hebat Tanah Air yang ingin melakukan rekaman di studio legendaris tersebut. Sayang beberapa waktu belakangan Lokananta agak sedikit terbengkalai.
Keduanya kemudian mendatangi Lokananta Records di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah,Guna meninjau progres revitalisasi dan pengembangan studio rekaman tertua di Indonesia oleh Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan dari industri kreatif. Kita harus jadi pop culture country yang artinya ketika budaya kita jadi ekonomi tapi bukan berarti menghilangkan budaya kita.
Studio yang bangunannya udah ditetapin sebagai situs cagar budaya ini, memiliki lokasi di Jalan Ahmad Yani No. 387, Surakarta, sekitar dua kilometer dari Stasiun Purwosari, Solo. Berdirinya Lokananta sendiri dipelopori oleh dua pegawai RRI Surakarta, Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero pada tanggal 29 Oktober 1956.
Nama Lokananta sendiri ngembil filosofi dari dunia pewayangan yang berarti gamelan milik khayangan yang bersuara merdu. Adalah musisi legendaris yang juga Menteri Penerangan pada era Presiden Soekarno, Raden Maladi, yang menggagas nama Lokananta.
Selain direvitalisasi secara fisik atau bangunannya, Lokananta ke depan bakal memiliki lima pilar bisnis. Kelimanya adalah area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman Lokananta Record, museum dan arsip, merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual, galeri UMKM, dan sentra kuliner.
Tetapi tentu cagar budaya yang ada di sini akan dipertahankan. Nah, kelima pilar bisnis ini nantinya akan menjadikan Lokananta sebagai creative and commercial hub yang memberikan ruang kreativitas bagi para musisi. Sekaligus menyediakan panggung pertunjukan musik, dan menjadi etalase bagi UMKM lokal untuk memasarkan produk-produknya.