Saat ini kain batik merupakan fashion item yang telah berkembang dengan cukup pesat,Batik tidak lagi dipandang sebagai pakaian yang identik dengan orang tua karena banyak bermunculan berbagai inovasi kain batik, yang membuat kain ini makin populer dikalangan anak muda.
Namun harus diakui akibat pandemi COVID-19 banyak UMKM batik yang mengalami kemerosotan akibat banyaknya pembatasan yang diterapkan,Berangkat dari hal tersebut diselenggarakan lah Batik Fashion Fair ini dengan mengambil tema pelangi setelah pandemi diharapkan dengan pameran ini para pengrajin batik dapat kembali bangkit.
Pameran ini diikuti oleh berbagai Dekranasda dari berbagai kabupaten dan kota baik dari Jawa Timur maupun luar Jawa Timur yang akan berlangsung dari tanggal 15 November hingga 20 november 2022 yang telah dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur.
Emil Elistianto Dardak selaku Wakil Gubenur menjelaskan bahwa pameran ini diharapkan dapat menjadi pendongkrak ekonomi bagi daerah dan para pengusaha batik, Meski kini masyarakat dilanda isu resesi yang berkembang dirinya yakin sektor industri kreatif merupakan salah satu sektor yang tidak terpengaruh oleh resesi oleh sebab itu dirinya yakin dengan terus memberi wadah dan kesempatan bagi para pengusaha batik mereka dapat survive dan mengembangkan UMKMnya untuk mendongkrak ekonomi daerah.
Tidak hanya batik pameran ini juga menampilkan berbagai produk, desain dan motif terkini baik tradisional, etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, ulos, songket, sulaman, kebaya, busana muslim dan tradisional, produk kulit & aksesoris, perhiasan, batu permata mutiara, produk agrikultur, furnitur, makanan dan minuman, kosmetik, dan kesehatan wanita.
Gelaran akbar produk batik dan produk fashion pelengkapnya ini makin menunjukkan posisi batik sebagai warisan budaya dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia dan tetap disukai serta dibutuhkan oleh berbagai lapisan masyarakat dari waktu ke waktu.