Keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bakal segera terwujud. Pasalnya ASEAN telah memberikan lampu hijau kepada Timor Leste dalam pertemuannya di Phnom Penh, Kamboja,
Melalui kutipan Reuters dijelaskan bahwa pemimpin ASEAN dalam pernyataan pada prinsipnya setuju untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, Maka negara itu akan diberikan status pemantau yang artinya mereka akan mendapat izin untuk berpartisipasi dalam semua pertemuan ASEAN termasuk dalam pleno KTT.
Sementara saat ini ASEAN masih menyusun langkah-langkah untuk mempercepat proses keanggotaan Timor Leste, Salah satunya dengan menyiapkan roadmap atau peta jalan keanggotaan yang akan disampaikan pada KTT ASEAN tahun depan.
Sementara Achmad Rizal selaku Kepala Biro Strategis Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI Purnama dalam pengarahan media menjelaskan bahwa proses pengajuan diri Timor Leste menjadi anggota ASEAN sudah berlangsung selama 10 tahun terakhir.
Kesepakatan anggota ASEAN untuk menyetujui Timor Leste masuk sendiri dilakukan setelah mereka melakukan penilaian terhadap tiga pilar pencapaian komunitas ASEAN yaitu politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Kesepakatan itu telah ditegaskan dalam komunike bersama (joint communique) yang dirilis setelah Pertemuan Menlu ASEAN (AMM) di Kamboja minggu lalu, Setelah ini akan ada comprehensive assessment (penilaian menyeluruh) terkait rencana masuknya Timor Leste menjadi anggota ASEAN, Mudah-mudahan proses ini dapat bergulir lebih cepat untuk diputuskan dan Timor Leste bisa bergabung ke ASEAN.
Sebelum Timor Leste masuk ada 10 negara yang menjadi anggota ASEAN. Diawali dengan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand sejak 8 Agustus 1967, kemudian disusul Brunei Darussalam yang masuk pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 27 Juli 1997, dan Kamboja sejak 30 April 1999.
Timor Leste merupakan negara yang memisahkan diri atau memilih merdeka dari Indonesia lewat referendum 1999 yang diawasi PBB,Timor Leste sendiri baru diakui sebagai negara oleh PBB pada 2002.