Kondisi henti jantung yang merupakan penyebab kematian tertinggi di berbagai belahan dunia,Padahal risiko kematian akibat kondisi henti jantung ini bisa diturunkan atau bahkan dicegah jika mengetahui caranya. Salah satu cara untuk mengurangi risiko kematian akibat dari henti jantung adalah Cardiopulmonary Resuscitation atau yang sering disebut sebagai CPR.
Jika seseorang tidak sadar dan tidak bernapas dengan normal, Kalian bisa langsung menghubungi bantuan medis dan segera mulai CPR.
CPR merupakan pertolongan pertama yang bisa diberikan pada orang yang pingsan atau tidak bisa bernapas.
CPR atau singkatan dari compression airway breathing (kompresi, jalan napas, dan bernapas) adalah teknik untuk membantu mengembalikan jalan napas agar seseorang bisa sadarkan diri.
CPR atau resusitasi jantung paru dilakukan dengan tujuan agar darah dan oksigen tetap terdistribusi ke seluruh tubuh ketika jantung dan pernapasan seseorang telah berhenti.
Misalnya dalam kasus serangan jantung, ini adalah kondisi di mana aliran darah ke jantung tersumbat yang belum mengalami kondisi henti jantung yang tentu saja kondisi ini perlu mendapatkan penanganan medis dengan segera,Namun kamu tak boleh sembarangan dalam melakukan CPR atau kompresi seperti ini.
Maka penting untuk membahas lebih dulu mengenai teknik CPR. CPR sendiri dibedakan menjadi dua berdasarkan tekniknya, yakni CPR hands only saja dan CPR dengan napas.
CPR hands only merupakan teknik CPR yang dilakukan dengan menekan dada seseorang dengan tangan. Teknik ini dilakukan dengan cara menekan dada secara berulang-ulang dengan cepat
Cara melakukan CPR ini disebut sebagai kompresi dada. Tujuan dari gerakan ini adalah mencegah aliran darah berhenti mengalir. Dengan kata lain, cara melakukan CPR ini dapat membantu darah mengalir ke seluruh tubuh.
Teknik CPR yang kedua adalah teknik CPR dengan napas. Teknik ini juga disebut sebagai napas buatan. Cara melakukan CPR ini adalah dengan memberikan napas buatan dari mulut ke mulut. CPR ini dilakukan dengan tujuan agar tubuh korban mendapatkan asupan oksigen lebih banyak di saat-saat kritis sampai pertolongan medis datang