Cuaca ekstrem yang kini sedang melanda di Indonesia membuat suasana menjadi tidak nyaman untuk kesehatan tubuh yang jadi merasakan badan kurang fit dan sangat rentan terkena masuk angin.
Masuk angin biasanya ditandai dengan perut kembung, leher sakit, tidak nafsu makan,bahkan tenagamu seolah-olah hilang serta kadang disertai dengan diare, Biasa ketika tubuh merasakan masuk angin masyarakat membiasakan diri dengan cara tradisional yaitu Kerokan yang dipercaya merupakan salah satu metode yang mampu mengusir masuk angin.
Caranya pun cukup mudah dengan menekan dan menggeser-geserkan benda tumpul (biasanya uang logam) ke kulit tubuh terutama di ruas-ruas tulang belakang dan leher secara berulang-ulang hingga terjadi bilur-bilur atau guratan berwarna merah.
Ketika kerokan dan menghasilkan garis berwarna semakin hitam,dipercaya masuk anginmu ini semakin gawat atau berat, Akan tetapi faktanya ketika melakukan kerokan angin pada tubuh itu tidak serta merta langsung keluar,tetapi karena kerokan akan membuat suhu tubuh meningkat, maka secara tidak langsung pembuluh darah di dalam tubuh juga akan melebar.
Sehingga pembuluh darah juga menjadi lancar dan terjadi perubahan suhu tubuh, Hal inilah yang bisa membuat seseorang yang terkena masuk angin bisa kembali sembuh dan memiliki tubuh kembali fit.
Seperti yang dilansir dari Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Prof DR dr Umar Zein, garis-garis merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.
Bekas goresan berwarna merah itu melainkan dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit. Jadi, tidak mengherankan jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin bisa saja kembali menyerang seseorang.
Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya sudah keluar, melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.